REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Lembaga Bantuan Medis untuk Rakyat Palestina mengumumkan, (Jumat (28/4), empat rumah sakit di Jalur Gaza terpaksa ditutup. Penutupan aktivitas RS itu sebagai akibat krisis listrik berkelanjutan yang melanda wilayah tersebut.
Melalui press release, seperti yang dikutip Middle East Monitor, LSM tersebut mengungkapkan, bahwa Kementerian di Jalur Gaza terpaksa menutup RS. Abu Yousef Al Najjar di Rafah dan RS. Beit Hanoun serta dua rumah sakit lainnya yang berada di Kota Gaza, yaitu RS. Anak Al Dorra dan sebuah rumah sakit jiwa.
Sementara ini, unit-unit pelayanan khusus seperti CT scan, rontgen dan sterilisasi telah ditutup lebih awal, dan tidak menutup kemungkinan akan ada penutupan berikutnya. Beberapa klinik kesehatan saat ini tetap terbuka, namun tidak memiliki daya generator yang memadai.
“Saat ini, semua pasien merasakan dampaknya. Namun, yang paling kami takutkan adalah jika ada pasien dalam kondisi emergency atau memerlukan perawatan khusus. Terlebih, setiap hari tidak sedikit bayi yang lahir,” ungkap Fikr Shalltoot, direktur program Lembaga Bantuan Medis untuk Rakyat Palestina di Gaza.
“Penutupan rumah sakit tersebut adalah satu-satunya pilihan untuk menyelamatkan kondisi pasien. Jika krisis ini tidak segera diatasi, maka kita akan saksikan penurunan kondisi pasien dan dan berbagai pelayanan kesehatan akan semakin buruk,” ucapnya.