REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pelaksanaan ibadah shaum Ramadahan di Dhaka, India, bakal diwarnai dengan kekosongan daging. Pasalnya, pedagang daging di tempat ini marah dan mengancam untuk melakukan pemogokan sejak Ramadhan pertama. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes atas berbagai penyimpangan yang terjadi.
Dilansir dari Dhaka Tribune, Ahad (30/4), penyimpangan yang dimaksud di antaranya pemerasan dan pajak yang tidak resmi. Sejumlah penyimpangan itu terjadi tepat di pasar ternak, dan telah menimpa sebagian besar pedagang daging merah.
Sekjen Asosiasi Penjual Daging Bangladesh, Rabiul Alam, telah mengonfirmasi rencana pemogokan tersebut hari ini. "Kami akan memberlakukan pemogokan jika tuntutan kami tidak terwujud dalam 15 hari ke depan," kata Alam.
Rencana pemogokan itu diumumkan di sebuah konferensi pers di Dhaka Reporters Unity. Sebelumnya, pemogokan sempat terjadi di awal tahun ini, 13-18 Februaru demi menekan otoritas yang berlaku untuk memenuhi tuntutan yang sama.
Mereke menuduh Dhaka North City Corporation tidak memelihara pasar ternak Gabtoli dengan baik. Para penyewa memeras para pedagang dan telah mempekerjakan juru tagih untuk mengancam jika ada pedagang yang menolak membayar.