Ahad 30 Apr 2017 16:09 WIB

Gerindra-PKS Jajaki Koalisi di Empat Pilkada di Sumbar

Pilkada (ilustrasi)
Foto: Antara/Embong Salampessy
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Partai Gerindra menjajaki peluang untuk berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada pelaksanaan empat pemilu kepala daerah di Sumatera Barat yang akan berlangsung 2018.

"Dari DPP memang belum ada arahan tapi apa salahnya selama ini Gerindra dan PKS berkoalisi terus," kata Ketua DPD Gerindra Sumbar Nasrul Abit di Padang, Ahad (30/4).

Ia mengatakan terkait peluang koalisi tersebut tergantung arahan dari pusat karena DPD Gerindra Sumbar tidak dapat memutuskan sendiri.

"Saat ini untuk menghadapi Pilkada pada empat daerah yaitu Padang, Pariaman, Sawahlunto dan Padang Panjang, Gerindra fokus melakukan konsolidasi pengurus," kata Nasrul yang juga Wakil Gubernur Sumbar.

Nasrul mengatakan karena baru satu minggu menjabat sebagai ketua akan terlebih dahulu membenahi struktur partai mulai dari tingkat kabupaten kota sampai ke kecamatan.

Sementara PKS Sumatera Barat menyatakan akan mengusung kembali Wali Kota Padang Mahyeldi pada pilkada setempat yang akan dilaksanakan pada 2018.

"Insya Allah, ustadz Mahyeldi akan kembali kita ajukan untuk mendapat kepercayaan masyarakat di pemilihan serentak 2018 nanti," kata Ketua Dewan Pengurus Wilayah PKS Sumbar, Irsyad Safar.

Ia mengatakan saat ini ada empat kader PKS yang menduduki kursi eksekutif di Sumbar yaitu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, Wakil Bupati Agam Trinda Farhan dan Wali Kota Padang Mahyeldi.

"Ini merupakan bentuk kepercayaan masyarakat kepada PKS yang menumpangkan harapan pada kader yang duduk di eksekutif dan legislatif," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement