Ahad 30 Apr 2017 20:19 WIB

Ustaz Felix Sayangkan Pembubaran Kajiannya oleh Polisi

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Ustaz Felix Siauw.
Foto: Repubika/Agung Fatma Putra
Ustaz Felix Siauw.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz keturunan Tionghoa, Felix Siauw menyayangkan pembubaran acara kajian keislaman yang dilaksanakan disalah satu Hotel di Kota Malang pada Ahad (30/4) sekitar pukul 10.30 WIB. Pasalnya, kajian yang diisinya tersebut hanya membahas tentang seruan kepada para remaja agar terhindar dari pergaulan bebas dan maksiat.

“Ini sesuatu yang kemudian kita sayangkan ya, sangat kita sayangkan sekali apabila ada orang-orang yang tidak suka kemudian mengedepankan tindakan-tindakan pemaksaaan,” ujarnya, dalam video yang diunggah di akun Facebooknya, Ahad (30/4).

Dia menjelaskan, bahwa pada awalnya, sejak acara dimulai pada pukul 08.00 WIB semuanya dapat berjalan seperti biasa. Namun, setelah diriya menyampaikan kajian sampai pukul 10.30 WIB, tiba-tiba pihak hotel dan kepolisian mendatangi lokasi kajian dan memberhentikan acara. Bahkan, melarang panitia untuk menutup dengan doa dengan alasan acara tersebut tidak mendapatkan surat izin dari pihak kepolsian.

Setelah acara bubar, kemudian Felix mendampingi panitia untuk mencari tahu alasan sebenarnya kepada pihak Polres Malang. Kemudian, Felix mengaku, mendapatkan jawaban dari pihak kepolisian bahwa alasan acara tersebut dibubarkan lantaran polisi mendapat tekanan dari salah satu ormas.

“Setelah kita tanyakan ternyata jawabannya adalah polisi mendapatkan tekanan dari ormas tertentu yang akhir-akhir ini ormas ini terkenal ya, sebagai ormas yang membubarkan pengajian dan juga ormas yang berpihak kepada kasus penistaan agama kemarin,” ucapnya.

Felix tidak menyebutkan ormas tersebut secara detail. Ia hanya menyesalkan mengapa ormas tersebut tidak melakukan klarifikasi atau tabayun terlebih dahulu jika memang ada suatu permasalahan.

“Kalau seaindainya ada kesalahpamahan tentu kita bisa bicarakan, tentu kita menyampaikan dengan cara yang baik, menyampaikan dengan cara yang Islami,” katanya.

Felix juga menyampaikan bahwa pada awalnya acara kajian tersebut akan digelar di Universitas Brawijaya. Namun, tiba-tiba pihak rektorat juga membatalkan acara tersebut tanpa alasan yang jelas juga. Karena itu, akhirnya panita memindahkan ke Hotel Maxone Malang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement