REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG – Upaya Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri yang ingin mengubah paradigma seram “May Day” menjadi peringatan yang menyenangkan menadapat dukungan banyak kalangan. Ribuan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) sudah mempersiapkan rangkaian acara Parade Budaya.
Menteri yang juga mantan aktivis ini berusaha agar perayaan Hari Buruh Sedunia yang biasa disebut May Day dapat berjalan dengan tertib dan santai. Sehingga buruh dapat memperingati hari besarnya dengan santai.
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea memastikan, May Day, 1 Mei 2017, berlangsung berbeda dari sebelumnya. KSPSI serta kelompok buruh lainnya tetap akan turun ke jalan Ibu Kota.
"May Day besok, saya sudah berkomunikasi dengan pimpinan buruh lain, kami akan buat beda. Aksi May Day, tapi kali ini akan kami buat beda," ujar Andi di Tangerang Selatan, Banten, dalam rilisnya, Ahad (30/4).
Massa buruh tidak akan mengisi 'May Day' dengan orasi-orasi politik seperti hari buruh yang sebelumnya, melainkan akan diisi dengan parade kebudayaan nusantara. "Kami akan selenggarakan parade kebudayaan. Ada marching band di jalan-jalan, sampai ke Istana. Ada juga Pencak Silat dan lain-lain," lanjut Andi.
Oleh sebab itu, Andi meminta masyarakat serta dunia bisnis tidak perlu khawatir ada gangguan keamanan 1 Mei 2017 mendatang. "Makanya kepada masyarakat, May Day besok akan berjalan kondusif dan tidak akan mengganggu masyarakat umum. Kami yakin May Day besok akan aman dan damai," ujar Andi.