REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Pihak militer Amerika Serikat (AS), menyebut ada 352 warga sipil tewas terbunuh dalam serangan AS terhadap milisi ISIS sejak 2014 lalu. Meski demikian, laporan lain menyebut jumlah korban sipil yang tewas mencapai ribuan orang.
Laporan tersebut berdasarkan informasi gabungan dari Joint Task Force. Sebagaimana dilansir dari Reuters, Senin (1/5), masih ada 42 kejadian kematian warga sipil lain yang hingga saat ini masih diidentifikasi.
Selain itu, ada 45 warga sipil yang terbunuh pada periode November 2016 hingga Maret 2017. Laporan lain menyebut adanya 80 kematian warga sipil sejak Agustus 2014 hingga saat ini yang sebelumnya belum pernah diumumkan.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari kelompok pemantau Airwars, tercatat ada 3.000 warga sipil terbunuh akibat serangan udara oleh kelompok koalisi.
Badan pertahanan AS, Pentagpn, menyesalkan banyaknya warga sipil yang terbunuh. "Kami menyesalkan hilangnya nyawa penduduk sipil yang tidak disengaja dan mengungkapkan simpati terdalam kami kepada keluarga dan pihak lain yang terkena dampak pemogokan ini," ungkap Pentagon dalam pernyataan resminya.