REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Arab Saudi menahan 45 orang yang dicurigai sebagai kelompok yang bertanggungjawab atas serangan di Madinah. Serangan itu sendiri terjadi tahun lalu tidak jauh dari Masjid Nabaqi, salah satu situs tersuci umat Islam.
"Investigasi mengungkap mereka terlibat langsung kejahatan menargetkan jamaah di masjid suci Nabi," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi Mayor Jenderal Mansour al-Turki, seperti dilansir Aljazira, Senin (1/5).
Ia menjelaskan, kelompok itu ada pula di belakang aksi bom bunuh diri di dekat Konsulat AS di Jeddah. Kedua serangan itu terjadi pada bulan Juli, selama hari-hari terkahir di bulan suci Ramadhan.
Pengemboman di luar Masjid Nabawi menewaskan empat petugas keamanan. Sedangkan dua petugas polisi terluka atas serangan di Jeddah. Turki mengatakan, 32 dari mereka yang ditangkap merupakan warga Saudi.
Sementara, lanjut Turki, 14 orang lain berasal dari Mesir, Pakistan, Yaman, Afghanistan, Sudan dan Yordania. Tidak ada klaim tanggungjawab atas serangan tersebut, pun Kemendagri Saudi yang tidak menuduh kelompok tertentu sebagai pelaku.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah Saudi memang telah meningkatkan pembekuan secara nasional terhadap tersangka serangan. Sedangkan, sejumlah aksi teror di Saudi banyak dilakukan ISIL yang berbasis di Irak dan Suriah.