REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR --Nasib tragis dialami seorang korban kecelakaan maut di Jalan Puncak Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Pasalnya, korban yang tengah hamil kondisinya cukup parah dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Korban yang bernama Hanifah (29 tahun) merupakan warga Kampung Pengkolan RT 01 RW 03, Desa Ciloto Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Pada saat kejadian korban berada di warung saudaranya yang berada di jalan utama Puncak Cianjur-Bogor. "Istri saya sedang hamil lima bulan," ungkap suami korban, Ayep Ramdani (25), yang tengah mendampingi istrinya mendapatkan perawatan di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Cimacan Ahad (30/4) malam.
Ia mendapatkan kabar istrinya mengalami kecelakaan dari temannya pada Ahad siang. Awalnya, Ayep mengatakan, ia tidak percaya akan informasi tersebut. Namun setelah dicek ternyata istrinya benar menjadi salah satu korban kecelakaan pada saat berada di warung milik saudaranya di pinggiran Jalan Raya Puncak, Cianjur.
Ayep mengungkapkan, istrinya terlindas oleh mobil Avanza putih yang tertabrak bus pariwisata dari arah Bogor ke Cianjur. Saat ini, lanjut dia kondisi istrinya tersebut mengalam luka cukup parah. Di antaranya mengalami luka pada bagian leher dan bagian jantung terendam darah. "Informasi dari tim medis menyebutkan harus memilih antara ibu atau anaknya," ujar Ayep dengan nada sedih.
Namun ia masih berharap kondisi istri dan anaknya bisa diselamatkan. Rencananya terang dia istrinya tersebut akan segera dirujuk ke ESHS Bandung untuk penanganan lebih lanjut.
Informasi yang diterimanya, biaya pengobatan selama perawatan ditanggung oleh Jasa Raharja. Menurut Ayep, istrinya tersebut tengah mengandung anak ketiga. Sehari-harinya Ayep bekerja di bidang foto jari di kawasan Rindu Alam, Puncak, Cianjur. Sementara istrinya hanya sebagai ibu rumah tangga.
Sebelumnya, pada Ahad sekitar pukul 10.30 WIB sebuah bus pariwisata Qitrans dari arah Bogor menuju Cianjur mengalami rem blong dan menabrak sejumlah kendaraan dan warga yang ada di depannya di Jalur Puncak Cianjur. Dampaknya, sebanyak 58 orang warga menjadi korban. Rinciannya sebanyak sebelas orang meninggal dunia, lima luka berat dan 42 orang luka ringan. Ke-11 orang yang meninggal dunia adalah Willy Chandra, Yoyo Yohanes, Wagiroen, Mamad (60), Suyono (50), Suyatna (55), Siti Masitoh (45), Sudinar, Jajang, Martin (30), dan Mimi (32).