REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump menggambarkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sebagai anak yang sangat cerdas. Dalam wawancara eksklusif dengan CBS, dia mengatakan Kim telah mengambil alih kekuasaan di usia muda dan ia berurusan dengan beberapa orang yang sangat tangguh.
Namun di tengah meningkatnya ketegangan karena program nuklir Korea Utara, Trump mengaku tidak dapat memastikan apakah Kim benar-benar waras.
Kim mengeksekusi paman kandungnya sendiri setelah dua tahun mengambil alih kekuasaan di Korea Utara dan dicurigai telah membunuh saudara seayahnya di Malaysia, Kim Jong-nam.
"Orang-orang bertanya, 'apa dia waras?' Saya tidak tahu. Tapi dia masih berusia 26 atau 27 tahun ketika ayahnya meninggal. Dia berurusan dengan orang-orang yang sangat sulit, terutama para jenderal dan lainnya," kata Trump, dikutip BBC.
"Dan pada usia yang sangat muda, dia dapat mengambil alih kekuasaan. Banyak orang, yang saya yakin, mencoba menjatuhkan kekuasaannya, entah itu pamannya atau orang lain. Dan dia bisa melawannya. Jelas, dia anak yang sangat cerdas," tambah dia.
Wawancara itu dilakukan setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik kedua yang gagal. Pada Sabtu (29/4), rudal balistik negara itu meledak sesaat setelah diluncurkan.
Namun, Trump memilih untuk tidak membicarakan kegagalan Korea Utara dalam meluncurkan rudal. "Kita seharusnya tidak mengumumkan semua langkah yang akan kita lakukan. Ini adalah permainan catur, saya hanya tidak ingin orang lain mengetahui pendapat saya," ujar Trump.
Baca juga, Korut: Peluncuran Rudal untuk Targetkan Pangkalan Militer AS.
Korea Utara diyakini akan terus berupaya mengembangkan rudal jarak jauh yang mampu menjangkau AS. Ketegangan semakin meningkat akhir-akhir ini, terlebih setelah Korea Selatan dalam latihan militer.
AS telah mengirim kapal perang ke wilayah perairan Korea dan mulai memasang sistem pertahanan anti-rudal kontroversial di Korea Selatan awal pekan ini. Pada Ahad (30/4), kantor berita Pyongyang, KCNA, mendesak AS untuk mempertimbangkan konsekuensi bencana yang diakibatkan oleh provokasi militer mereka yang bodoh.
Korea Utara telah melakukan uji coba rudal berulang dalam beberapa bulan terakhir dan mengancam akan melakukan uji coba nuklir keenam. "Saya tidak tahu. Maksud saya, kita lihat saja nanti," kata Trump, ketika ditanya apakah akan ada tindakan militer dari AS.