REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Dua gadis kecil ditemukan meninggal dunia setelah terseret derasnya alian air di saluran irigasi di Desa Layansari Kecamatan Gandrungmangu Kabupaten Cilacap, Ahad (30/4). Kedua korban terdiri dari Elin Retna Manggalih binti Amirudin (12), pelajar kelas 6 MI Maarif dan Lili Riskiyanti binti Ahmad Yahya (14), pelajar kelas 8 MTs Nurulhuda.
Keduanya merupakan warga Desa Gandrungmanis Kecamatan Gandrungmangu, yang bersebelahan dengan Desa Layansari.
Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Sidareja, Mahal menyebutkan kejadian hanyutnya kedua korban berawal saat korban besama dua rekan mereka Umi (10 tahun) dan Fitri (11 tahun) bersama-sama mengisi waktu libur mereka dengan bersepeda.
Saat melintas di Desa Layansari, mereka memutuskan untuk mencuci sepeda di saluran irigasi. Namun seusai mencuci sepeda, mereka tidak langsung pulang atau melanjutkan perjalanan. Melainkan berenang dan bermain air di saluran irigasi yang memiliki lebar 9 meter.
Padahal, kata Mahal, kondisi debit air di saluran irigasi saat itu sedang maksimal. Ketinggian air mencapai 2,5 meter, dengan kondisi arus yang cukup deras. ''Diduga karena terbawa kuatnya arus air, dua orang terseret air,'' katanya.
Kejadian tersebut, kemudian dilaporkan dua anak yang selamat pada Sainem (55), warga desa Gandrungmangu yang kebetulan sedang berada di sekitar lokasi kejadian. Oleh Sainem, kejadian itu dilaporkan pada perangkat desa yang bersama jajaran kepolisian polsek dan koramil serta Tagana, melakukan pencarian.
Salah satu korban kemudian ditemukan di sekitar lokasi pukul 14.00. Sedangkan seorang korban lainnya, baru ditemukan pukul 16.00, sekitar 50 meter dari tempat kejadian.
Baca juga, Korban Tenggelam di Temanggung Ditemukan di Jepara.