REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Salah seorang penasihat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Sebastian Gorka dilaporkan akan meninggalkan Gedung Putih, Ahad (30/4). Ia disebut melepas jabatannya dalam beberapa hari mendatang.
Gorka bergabung dalam pemerintahan AS sejak Trump resmi dilantik menjadi orang nomor satu di negara adidaya itu pada 20 Januari lalu.
Selama ini, Gorka dikenal sebagai mantan analis terorisme untuk media Fox News. Karena itu, peranan utama ia dalam pemerintahan Trump adalah sebagai penasihat antiterorisme.
Ia juga tergabung dalam Inisiatif Strategis Grup, sebuah kelompok penasihat yang dibentuk oleh kepala strategi presiden, Steve Bannon. Tim itu berjalan bersama membantu Dewan Keamanan Nasional AS.
Gorka menjadi salah satu peran kunci dalam Inisiatif Strategis Grup. Namun, kelompok itu dilaporkan gagal untuk bekerja membatu melaksanakan misi dari Pemerintah AS.
Belum diketahui apakah Gorka meninggalkan pekerjaan di Gedung Putih dan akan kembali ke Inggris. Beberapa pejabat AS, mengatakan ada kemungkinan ia mendapatkan pekerjaan lain di pemerintahan negara itu.
Baca juga, Donald Trump Perluas Sasaran Deportasi Imigran Ilegal di AS.