REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Tim Mabes Polri lakukan olah TKP kedua di lokasi kejadian tabrakan beruntun di Jalur Puncak-Cianjur, Jawa Barat, mengunakan sistem tiga dimensi (3D). Cara ini guna mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan yang menelan belasan korban jiwa tersebut.
Kasat Lantas Polres Cianjur, AKP R Erik Bangun Prakarsa, di lokasi Senin (1/5) mengatakan olah TKP kedua untuk mendapatkan hasil penyelidikan yang utuh. Selama proses olah TKP dilakukan pihaknya menutup kedua jalur selama 15 menit. Sehingga akan menganggu kelancaran arus kendaraan yang mellintas.
"Dalam pelaksanaan olah TKP, kami menutup arus kendaraan dari kedua arah lebih kurang 15 menit, agar saat dilakukan olah TKP tidak ada gangguan dari penguna jalan. Sehingga kami telah mengimbau di sejumlah titik agar penguna jalan dapat bersabar sampai petugas menyelesaikan pekerjaanya," kata Erik.
Sementara hingga siang menjelang antrean kendaraan masih terlihat padat merayap tepatnya di sepanjang jalur Puncak-Cipanas, tepatnya di tempat kejadian, laju kendaraan merayap karena penguna jalan melambatkan laju kendaraan untuk melihat lokasi kejadian dimana bus terjungkal ke dalam jurang di Kampung parabon, Desa Ciloto.
Puluhan petugas disiagakan untuk mengurai kemacetan agar arus lalu lintas di sepanjang jalur tersebut. Setelah dilakukan olah TKP kedua, namun padatnya kendaraan yang melintas membuat petugas cukup kewalahan dan antrean masih terlihat hingga beberapa kilometer dari dan sesudah lokasi.
Sehingga petugas sempat melakukan rekayasa dengan cara buka tutup satu arah sepanjang satu kilometer agar tidak terjadi macet total di sepanjang jalur tersebut karena volume kendaraan yang melintas dari kedua arah terus bertambah menjelang siang.