REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Seorang pemukim Israel melarikan diri setelah menabrak lari balita berusia empat tahun di Hebron, Ahad (30/4). Usai penabrakan, balita malang itu dilarikan ke rumah sakit Hebron untuk mendapatkan perawatan.
Dilansir dari Ma'an News, Senin (1/5), Urad Samir al Razam, balita korban tabrak lari, dilarikan ke rumah sakit memakai Bulan Sabit Merah Palestina. Beruntung, balita itu kabarnya cuma mengalami luka ringan.
Peristiwa tabrak lari itu terjadi di pusat kota Hebron di dekat pemukiman ilegal Israel, Ramat Yishai, yang dekat dengan Tel RUmeida. Militer Israel kabarnya ikut melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
Ini seperti menegaskan lagi umumnya penyiksaan dan tindakan sewenang-wenang terhadap warga Palestina. Tindakan seperti itu telah ada sejak 1990-an, usai pria AS bernama Baruch Goldstein membantai 29 warga Palestina di Masjid Ibrahim.
Sebagian kota memang masih berada di bawah yuridiksi pemerintah Palestina, sedangkan Kota Tua dan daerah sekitar berada di bawah kendali militer Israel. Sekitar 800 pemukim Israel turut hidup di daerah itu atau dikenal sebagai H2.
Walau dikelilingi 30 ribu warga Palestina, pemukim ilegal Israel dirasa makin sewenang-wenang dan agresif. Pasalnya, warga Palestina tidak cuma akan berhadapan dengan pemukim, melainkan militer Israel yang besar.