REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin melalui saluran telepon, Selasa, (2/5) di Gedung Putih. Pejabat senior AS mengatakan, kedua pemimpin tersebut akan mendiskusikan mengenai perang Suriah.
Moskow selama ini berada di pihak Presiden Suriah Bashar al-Assad sedangkan AS berada di pihak pemberontak bersenjata yang ingin menggulingkan Assad. Trump memerintahkan serangan ke pangkalan udara Suriah bulan lalu.
Ini dilakukan sebagai serangan balasan atas penggunaan senjata kimia gas satin yang mematikan kepada rakyat sipil. Washington menuding Pemerintah Suriah menggunakan gas sarin. Rusia menolak tudingan AS kalau Pemerintah Suriah menggunakan gas sarin.
Berkali-kali Rusia menolak keras tudingan tersebut dan menyebut Assad tak bersalah. Trump mengatakan, setelah AS melakukan serangan rudal ke Suriah, mungkin hubungan AS dengan Moskow berada pada titik terendah sepanjang masa.