REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama (KCU) Bandung tidak berhenti menggiatkan gerakan pencegahan dan penanganan dini atas kanker serviks. Belum lama ini, pemeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) dan Pap Smear (screening test) berlangsung di 30 UPT Puskesmas di Kota Bandung.
Khusus pemeriksaan Pap Smear, bisa dilakukan juga dengan laboratorium mitra BPJS Kesehatan, yaitu Prodia, Parahita, Pramita, Kimia Farma dan di YKI (Yayasan Kanker Indonesia). Layanan pemeriksaan cuma-cuma itu merupakan tindak lanjut dari kerja sama dengan Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kartini yang dilakukan OASE dan BPJS Kesehatan. Kepala BPJS Kesehatan KCU Bandung dr Herman Dinata Miharja mengatakan, penderita kanker serviks di Indonesia relatif tinggi.
Khusus di Kota Bandung, papar dia, tingkat penderitanya relative rendah. Dari hasil pemeriksaan 200 orang, beum lama ini, papar dia, terdapat tiga orang yang terindikasi terkena kanker serviks. ‘’Bila sudah terdeteksi, akan kami rujuk ke faskes berikutnya untuk dilakukan penanganan lebih lanjut,’’ ujar Herman.
Herman menyatakan, penderita kanker serviks akan akan diobati hingga tuntas. Bahkan, lanjut dia, jika penderita sudah masuk tahap kronis atau stadium empat, BPJS Kesehatan akan mencover seluruh biaya pengobatannya.
Di luar program pemeriksaan cuma-cuma itu, menurut Herman, sebanyak 809 orang warga Bandung terdeteksi menderita kanker serviks. ‘’Manfaatkanlah kepesertaan BPJS Kesehatan untuk kepentingan kesehatan,’’ tandasnya.