REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 35 negara yang berbatasan dengan Lautan Hindia akan mengikuti pertemuan tahunan Indian Ocean Tuna Commision (IOTC) di Yogyakarta yang berlangsung 22-26 Mei 2017.
‘’Kebetulan KKP (Kementerian Keluatan dan Perikanan) akan menjadi tuan rumah IOTC yang akan dilaksanakan di Yogyakarta dan kami minta Ngarso Dalem (Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X) berkenan membuka acara tersebut bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti,’’ kata Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja pada wartawan usai bertemu Gubernur DIY di Kepatihan Yogyakarta, Selasa (2/5).
Ia menjelaskan IOTC merupakan organisasi antarpemerintah di bawah naungan FAO (Food and Agriculture Organization) yang diberi mandat untuk melakukan pengaturan terhadap berbagai spesies ikan tuna di kawasan Samudera Hindia dan laut-laut uang berdekatan dengan wilayah tersebut.
"Dalam pertemuan IOTC di Yogyakarta akan menentukan posisi masing-masing anggota termasuk membagi kuota untuk penangkapan ikan tuna di laut lepas. Karena lautan Hindia ini milik semua negara dan mempunyai sumber daya ikan luar biasa," katanya.
Menurut Sjarief, di Lautan Hindia stok ikan tuna 417 ribu ton. Ikan cakalang 900 ribu ton, ikan blue ventuna 17 ribu ton dan ikan tongkol 47 ribu ton. Ikan tersebut akan dibagi di antara anggota IOTC. Indonesia sendiri memiliki 186 kapal yang beroperasi di laut lepas di lautan Hindia.
"Pelaku perikanan di Indonesia kami dorong untuk mampu berpartisipasi di laut lepas sehingga akan bisa menambah produksi perikanan Indonesia. Karena itu saya mohon berkenan Bapak Sri Sultan memberikan pengarahan kepada anggota IOTC. Pada pertemuan ini sekaligus akan mewujudkan program baru untuk empat tahun ke depan,’’ tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Sigit Sapto Rahardjo mengatakan dengan diselenggarakan pertemuan IOTC di Yogyakarta diharapkan dapat memperkenalkan budaya Yogyakarta kepada 35 negara Pasifik yang akan hadir dalam pertemuan tersebut. ‘’Ngarso Dalem juga akan memperkenalkan potensi yang ada di Yogyakarta,’’ ujarnya.