REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan bagi warganya yang hendak melakukan perjalanan ke Eropa. Peringatan dikeluarkan berkaitan dengan serangkaian serangan teror yang terjadi di beberapa negara Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Rusia.
Dilaporkan laman The Independent, dalam pernyataan resmi, Deplu AS mengatakan sejumlah aksi teror yang terjadi di negara-negara Eropa menjadi penanda kelompok teroris seperi ISIS dan Alqaidah sedang mengincar Eropa. "Ketika pemerintah AS terus melakukan operasi kontraterorisme, Deplu AS tetap khawatir tentang potensi serangan teror di masa mendatang," kata Deplu AS.
Deplu AS memperingatkan warganya yang berada atau sedang melakukan perjalanan ke Eropa menghindari pusat-pusat destinasi wisata, termasuk hotel, restoran, klub, dan pusat transportasi. Tempat-tempat tersebut yang kerap menjadi target serangan teror.
"Warga AS harus selalu waspada terhadap kemungkinan simpatisan teroris atau esktremis radikal yang dapat melakukan serangan dengan sedikit atau tanpa peringatan," ucap Deplu AS.
Terkait hal ini, pekan lalu dinas keamanan AS berencana untuk memperpanjang larangan penumpang membawa laptop ke kabin pesawat yang terbang dari Eropa. Sebelumnya larangan ini juga diterapkan untuk pesawat-pesawat yang membuka rute penerbangan dari negara-negara Timur Tengah ke AS.
Peringatan tentang ancaman serangan teror di Eropa akan berakhir pada 1 September mendatang.