Selasa 02 May 2017 17:37 WIB

Hardiknas di Lampung Diwarnai Unjuk Rasa

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Hazliansyah
Bertepatan dengan Hari pendidikan Nasional (Hardiknas) puluhan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Bertepatan dengan Hari pendidikan Nasional (Hardiknas) puluhan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah mahasiswa dan aktivis LBH Bandar Lampung menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pendidikan Lampung, Selasa (2/5). Mereka menilai dunia pendidikan di Indonesia masih menjalankan praktik komersialisme, sehingga pendidikan menjadi mahal dan hanya untuk golongan tertentu.

Para mahasiswa yang beraksi tergabung dalam Aliansi BEM Lampung (ABL). Kedua elemen mahasiswa dan aktivis LBH secara bergantian menggelar orasi di depan Disdik Lampung pada hari pendidikan nasional tersebut.

Menurut Dandi, perwakilan mahasiswa, praktik pendidikan di Indonesia masih belum menerapkan amanat undang-undang tentang pendidikan nasional. Lembaga pendidikan yang ada masih mengejar praktik komersialisasi sehingga biaya pendidikan sangat mahal dan tidak terjangkau seluruh lapisan masyarakat.

“Terang-terangan praktik komersialisasi pendidikan masih diterapkan sejumlah penyelenggara pendidikan. Semestinya negara harus hadir masalah pendidikan anak bangsa,” katanya.

Menurut dia, kehadiran negara masih sangat kecil dalam mengatasi masalah pendidikan. Sehingga angka putus sekolah selalu meningkat lantaran ketiadaberdayaan untuk mengikuti dunia pendidikan yang mahal.

Selain isu komersialisasi pendidikan, pengunjuk rasa menyinggung masalah masih rendahnya gaji guru honor di daerah, pemerataan kualitas pendidikan, dan infrastruktur pendidikan terutama di daerah-daerah terpencil dan terdalam.

Sementara Gubernur Lampung dalam peringatan Hardiknas memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi. Sedangkan Wali Kota Herman HN memberikan penghargaan kepada tiga perusahaan BUMN terbesar (PT Bukit Asam, PT Pelindo, dan PT PGN) di Lampung yang turut andil berkontribusi dan peduli memecahkan masalah pendidikan di kota berjuluk Tapis Berseri tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement