Rabu 03 May 2017 13:55 WIB

Kementan Targetkan Luas Tanam Padi 75 Juta Ha pada 2017

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah buruh petani tengah menanam benih padi di sawahnya. ilustrasi
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah buruh petani tengah menanam benih padi di sawahnya. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis Luas Tambah Tanam (LTT) padi bulan ini mampu menutupi LTT yang turun bulan lalu. Tahun ini Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan LTT padi sebesar 75 juta hektare (ha).

Tahun lalu target LTT sebesar 73 juta ha dengan realisasi 78 juta ha. "Insyaallah Mei bisa menutupi kekurangan April. Baru 17 provinsi bisa mencapai 1,6-1,7 juta hektare," ujar dia usai  menggelar Rapat Koordinasi Gabungan Percepatan Luas Tambah Tanam Padi dan Serap Gabah Petani Periode April-September 2017 di Auditorium Kementerian Pertanian, Rabu (3/5).

LTT padi April 2017 hingga tadi pagi sebesar 1,27 juta ha, tidak mencapai angka target 1,5 juta ha. Sebenarnya angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,2 juta ha.

Ia melanjutkan, hingga September diharapkan agar LTT tidak berada di bawah 6 juta ha. "Syukur-syukur bisa 6,5-7 juta hektare," kata dia. Sebab periode Oktober-Maret tahun lalu LTT telah melampaui 500 ribu ha di atas target.

LTT merupakan rumus jitu untuk menghindari paceklik di Indonesia, rumus yang selama ini ia gunakan adalah luas tanam padi pada Juli hingga September tidak boleh di bawah satu juta hektare. Amran menjelaskan, penanaman di bawah standar ambang batas dinilai berisiko tidak dapat memenuhi kebutuhan beras masyarakat.

"Mei-September tahun ini menentukan wajah pertanian 2018," kata dia.

Untuk mencapai target LTT, Amran memibta semua daerah berupaya mencapai target LTT. Jika tidak, pemindahan anggaran akan dilakukan ke kabupaten lain yang mampu memenuhi target LTT.

"Bila perlu jika di bawah 60-70 (persen dari target) di nol kan saja (red; anggarannya)," tegas Amran.

Sedangkan bagi wilayah yang mampu meningkatkan LTT 30 persen dari target, akan menerima alokasi anggaran dari wilayah yang tidak memenuhi target LTT tersebut.

"Dari pada kita disini pusing pusing tapi didaerah malah santai-santai," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement