Rabu 03 May 2017 15:00 WIB

Geliat Dakwah Islam di Kaledonia Baru

Kepulauan Kaledonia Baru.
Foto: larousse.fr
Kepulauan Kaledonia Baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanpa perlu gembar-gembor, Kaledonia Baru rupanya tak pernah sepi dari kegiatan dakwah Islam. Upaya untuk mengokohkan dan mengembangkan Islam itu dilakukan oleh sejumlah organisasi Islam, utamanya dari negara-negara Arab dan Malaysia. Mereka sangat aktif melakukan promosi Islam ke wilayah ini. 

Dari upaya yang mereka lakukan, Muslim di Kaledonia Baru kini tak hanya berasal dari kaum imigran, tetapi juga dari masyarakat lokal. Banyaknya masyarakat lokal yang beralih keyakinan menjadi Muslim salah satunya disebabkan oleh mudahnya proses perpindahan agama menjadi Islam. Tak dikenakan bayaran ataupun diminta melakukan ibadah tertentu yang tidak masuk akal. 

Muslim di Kaledonia Ba ru diwadahi oleh New Cale donia Muslim Association (Asso ciation des Musulmans de Nouvelle Caledonie). Lembaga ini dibangun pada 1975 dan merupakan lembaga Muslim pertama yang dibangun di wila yah ini. Umat Islam di Kaledonia Baru juga termasuk dalam komunitas Muslim di wilayah Pasifik bersama Kepulauan Fiji, Papua Nugini, Solomon, Vanuatu, dan Pulau Palau. 

Organisasi-organisasi Islam dunia juga secara aktif menyumbangkan dana untuk penyebaran Islam di Kaledonia Baru meskipun sebenarnya wilayah itu tidak miskin. Perekonomian Kaledonia Ba ru mengandalkan tam bang ni kel, bantuan dari Pemerintah Prancis, serta industri pari wi sata yang menjadikan pen ­dapatan per ka pita wilayah ini sebesar 35 ribu dolar AS pada 2008 atau masuk dalam perekonomian maju di daerah Samudra Pasifik. 

Jamaah Tabligh dari Aus tralia juga aktif berdak wah ke kepulauan ini. Saat ini, Ja maah Tabligh Aus tralia me mang tak hanya meng arah kan sasaran dakwahnya ke Mel bourne, Sydney, Perth, Darwin, dan kota-kota lain di Australia, tapi juga meluas ke kepulauan Pasifik Selatan, seperti Vanuatu, Samoa, Fiji, Kaledonia Baru, bahkan juga ke Cina, Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara. Kebanyakan aktivis Tabligh di Australia adalah keturunan kaum imigran. Dan, mereka akan menjadi pasukan dakwah yang ‘kuat’ secara psikologis bila dikirimkan ke negeri nenek moyangnya. 

Kebanyakan pendakwah asal Australia menggunakan bahasa Inggris sebagai peng antar utama. Hal ini sebenarnya sangat baik karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional. Sayangnya, fakta ini malah menjadi kelemahan tersendiri dalam penyampaian dakwah di Kaledonia Baru. Sebab, kebanyakan orang Kale donia Baru berbahasa Prancis, Arab, ataupun Indonesia. Ken dala bahasa ini membuat ko munitas Muslim di negeri tetangga, seperti Australia dan Fiji, kesulitan mentransfer ajaran Islam kepada saudara-saudara seiman mereka di Kaledonia Baru. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement