Rabu 03 May 2017 14:07 WIB

Ridwan Kamil Minta Lurah dan Camat Rajin Turun ke Masyarakat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hazliansyah
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta larah dan camat rajin turun ke masyarakat guna melihat dan mengetahui langsung permasalahan yang ada di lapangan.

"Saya bilang ke mereka masa udah dinaikan TKD (Tunjangan Kenaikan Daerah) kesejahteraan sampai tiga kali lipat, tapi tidak ada perubahan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, kepada wartawan, Selasa petang (2/5).

Menurut Emil, semua lurah dan camat akan menentukan keberhasilan pembangunan di Kota Bandung. Rapor Kota Bandung datangnya dari rapor Sekda. Sementara, rapor Sekda berasal dari rapor camat dan rapornya camat datang dari rapor lurah.

"Berarti kalau kotanya ingin lebih bersih, maka harus kondusif, lurah dan camatnya harus rajin turun, sukseskan Maghrib mengaji, subuh berjamaah jangan hanya ramai kalau wali kotanya datang aja, tapi lurahnya juga harus begitu," katanya.

Saat ditanya tentang masih banyaknya warga miskin di Kota Bandung yang tak tersentuh bantuan, Emil mengatakan, jika terjadi demikian berarti lurah dan camat tak bekerja dengan baik.

"Makanya harus turun, tanya ke RT-nya ada kemiskinan ekstrem nggak. Jangan hanya media yang mengetahui," katanya.

Seharusnya, kata dia, adanya berita warga miskin harus menjadi kritik buat semua lurah dan camat agar menjadi pemacu buat mereka untuk tidak berleha-leha.

"Kok masih bisa ditemukan. Berati kamu tidak tahu. Kalau tidak tahu berati tidak rajin tanya. Kalau tidak rajin tanya berati tidak rajin turun ke bawah, berarti kepemimpinannya masih kepemimpinan jadul," katanya.

Menurut Emil, kepemimpinan jadul adalah pemimpin yang hanya menunggu laporan orang tapi tidak turun ke bawah. Seharusnya, mereka lebih banyak turun ke lapangan dan bertemu warga serta menyapa warga untuk melihat berbagai permasalahan dan mencari solusi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement