Rabu 03 May 2017 15:43 WIB

Marak Kecelakaan, Warga Puncak Cianjur Paranoid Lihat Bus

Rep: Riga Iman/ Red: Indira Rezkisari
Kondisi bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di jalur Puncak Cianjur, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Ahad (30/4).
Foto: Riga Nurul Iman/Republika
Kondisi bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di jalur Puncak Cianjur, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Ahad (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR — Sejumlah warga di Jalur Puncak, Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur merasa khawatir bila melihat kendaraan bus yang melintas. Pasalnya, dalam beberapa kasus kendaraan bus menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut.

Terakhir, sebuah bus pariwisata Kitrans mengalami rem blong dan menabrak kendaraan di depannya serta warung di pinggir jalan di Jalur Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas pada Ahad (30/4). Dalam peristiwa itu sebanyak 12 orang warga meninggal dunia, empat orang luka berat, dan 42 warga lainnya luka ringan.

‘’Bila melihat bus yang lewat memang sering khawatir,’’ ujar salah seorang warga Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas Vina (18 tahun) kepada Republika.co.id, Rabu (3/5). Hal ini kata dia dikarenakan orangtuanya mempunyai warung di pinggiran Jalur Puncak tersebut.

Vina mengatakan, warga hanya bisa meningkatkan kewaspadaan ketika melihat bus atau kendaraan lainnya. Terlebih lanjut dia pada momen akhir pekan atau libur panjang biasanya terjadi peningkatan volume kendaraan terutama bus pariwisata.

Warga Cipanas lainnya Dede Sandi Mulyadi (37) menambahkan, warga Cipanas memang merasa khawatir bila melihat bus yang melintas. ‘’Warga juga sekarang sedikit takut naik bus terutama yang lewat Puncak,’’ terang dia.

Dede menerangkan, kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus pariwisata maupun umum hampir terjadi setiap tahunnya di Jalur Puncak. Di mana, jumlah korban kecelakaan tersebut tidak sedikit. Ditambahkan Dede, Jalur Puncak memang cukup menantang karena jalurnya berkelok-kelok serta menurun dan menanjak. 

‘’Pada momen tertentu sering tertutup kabut sehingga menghalangi pandangan saat mengemudi,’’ imbuh dia. Di sisi lain lanjut dia perlintasan jalur Puncak dari arah Cianjur menuju Bogor pun sangat minim lampu penerangan jalan umum. Kondisi ini sambung dia sangat rawan menyebabkan kecelakaan lalu lintas terutama pada malam atau pagi hari.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement