REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pedagang pasar Klewer berharap Pemerintah Kota Solo masih membebaskan retribusi berjualan hingga tiga bulan kedepan.
Pengurus Himpunan Pedagang Pasar Klewer, Kusbani berharap penarikan retribusi berjualan ditunda lantaran pedagang masih dalam masa peralihan dari Pasar Klewer sementara di Alun-Alun Keraton Kasunanan Solo ke bangunan pasar Klewer baru yang diresmikan Presiden Joko Widodo bukan lalu.
Terlebih menurutnya, sejak berjualan di pasar sementara, omset pedagang mengalami penurunan lantaran sepinya pembeli. “Kami berahap ada keringanan dulu pembebasan retribusi sampai tiga bulan kedepan,” katanya pada Rabu (3/5).
Sejak bangunan Pasar Klewer diresmikan, Pemkot Solo belum menerapkan retribusi kepada pedagang. Rencananya Pemkot akan mengalihkan penarikan retribusi dari manual ke penarikan retribusi menghunakan mesin khusus atau retribusi elektronik. Namun hal ini tentunya perlu segera disosialisasikan kepada pedagang.
Terlebih, jelas dia, hingga saat ini mesin e-retribusi belum terpasang di pasar sesuai yang direncanakan Pemkot Solo.
“Pedagang belum semua berjualan, jadi retribusi gratiskan saja dulu, dan untuk penerapan e-retribusi bisa disosialisasikan juga,” katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Subagiyo mengatakan pembebasan retribusi yang diusulkan pedagang akan disampaikan kepada Wali Kota. Sementara tentang penerapan e-retribusi akan dilakukan seccara bertahap.
Pemkot Solo masih melakukan pendataan terkait kesiapan pedagang untuk menggunakan e-retribusi. Nantinya 3.000 pedagang pasar Klewer diharuskan membuka rekening tabungan di bank yang telah ditunjuk serta melengkapi data untuk bisa menggunakan gasilitas e-retribusi.
“Kita akan bertahap yang menggunakan e-retribusi ini, sekarang yang siap baru sekitar sepuluh persen lainnya menyusul, yang belum nanti tetap retribusi manual dulu,” katanya.