REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Prasarana Sarana Utilitas Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung melakukan monitoring dan pengecekan ulang (rechecking) ke semua pohon di Bandung. Data pohon yang sudah ada akan digunakan untuk membuat kartu pohon yang berisi identitas pohon tersebut sehingga kejadian pohon tumbang bisa diantisipasi.
“Kami sudah mendata 40 ribu pohon dari sekitar 1,8 juta pohon yang ada di Kota Bandung. Kami melibatkan perguruan tinggi dan ahli biologi," ujar Kepala DPKP3 Kota Bandung Arif Prasetya kepada wartawan di Bandung, Rabu (3/5).
Menurut Arif, data itu akan disimpan dalam database untuk mengantisipasi pohon tumbang. Dari sekitar 40 ribu pohon yang sudah didata, 20 persen di antaranya sudah mendapat perlakuan. Misalnya, dikurangi bebannya dengan melakukan pemotongan dahan. Selain itu, ada juga pohon yang sampai dieksekusi atau ditebang karena batang bawah pohon sudah bolong-bolong.
“Lumayan juga kan mendata jutaan pohon, perlu waktu. Namun kalau sudah ada datanya, kami bisa menentukan langkah tepat untuk mengantisipasi pohon tumbang dan sebagainya,” katanya.
Terkait peristiwa pohon tumbang yang terjadi kemarin sore, hingga pukul 16.00 WIB, DPKP3 Kota Bandung baru menerima laporan tiga pohon tumbang. Di antaranya di Jalan Asia Afrika, Jalan Bengawan dan Jalan Laswi. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat dari pohon tumbang itu.
Pohon di jalan Bengawan, kata dia, patah terkena petir karena tingginya intensitas hujan. Di Jalan Asia Afrika, pohonnya rubuh. Sedangkan di Laswi patah dari bawah.
"Akibat kejadian itu, satu mobil tertutupi pohon. Insya Allah nggak ada korban jiwa dan memang harapannya demikian,” katanya.