REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta Rusia untuk secepatnya menghapus pembatasan perdagangan yang dilakukan terhadap negaranya. Erdogan dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (3/5) hari ini.
Rusia pada 10 April lalu mengeluarkan larangan penerbangan pesawat sewaan dari negara itu menuju ke Turki. Hal ini dilakukan menyusul ketegangan kedua negara setelah Ankara meminta agar Presiden Suriah Bashar Al Assad mundur dari jabatannya. Selama ini, Assad menjadi sekutu utama Moskow.
Sebelumnya, Rusia dan Turki juga mengalami ketegangan yang dimulai pertama kali pada 2015 lalu. Hubungan kedua negara memburuk saat sebuah jet militer Rusia ditembak jatuh di wilayah Turki, yang berbatasan dengan Suriah. Rusia kemudian mulai menerapkan sejumlah sanksi khususnya dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan pariwisata.
Embargo diberlakukan mulai dari produk makanan, larangan penerbangan pesawat sewaan, serta paket wisata ke Turki. Termasuk diberlakukannya kembali visa bagi turis Turki yang hendak datang ke Rusia
Pemberlakuan kembali larangan penerbangan pesawaat sewaan Rusia ke Turki dinilai berdampak serius terhadap Turki.
Selama ini, industri pariwisata Turki sangat bergantung dengan turis yang datang dari Rusia. Setiap tahunnya, jutaan wisatawan negara itu datang ke Turki.
Pertemuan antara Erdogan dan Putin disebut dilakukan di Sochi, salah satu kota di Rusia. Menurut Erdogan, dalam kesempatan itu, ia juga akan membahas berbagai isu yang melibatkan kedua negara, khususnya mengenai solusi politik atas konflik di Suriah.
Baca juga, Turki Jalin Kerja Sama Militer dengan Rusia.