Kamis 04 May 2017 09:51 WIB

Islam Kenal HAM Jauh Sebelum Konvensi 1948

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ani Nursalikah
Manager Nasution
Foto: Republika/Fian Firatmadja
Manager Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam tak boleh minder dan merasa tak punya khazanah HAM. Sebab deklarasi HAM dalam Islam sudah jauh lebih dulu ada sebelum kodifikasi HAM oleh dunia internasional.

Pesan itu disampaikan Manager Nasution usai memperoleh anugerah Buku Islami Terbaik Nonfiksi Dewasa Islamic Book Award di Islamic Book Fair (IBF) 2017. Ia menjelaskan buku ini ingin menyampaikan HAM bukan hal baru dan sudah ada sejak manusia ada. Tapi kodifikasinya baru dilakukan pada 10 Desember 1948 ketika komunitas internasional memformalkan Deklarasi HAM Internasional.

Dalam konteks bacaan buku HAM di SMP dan SMA ada bab tentang HAM dan demokrasi. Menurutnya, materi yang disampaikan terlalu umum. Maka perlu pengayaan.

Di sisi sejarah, buku ini juga ingin pembaca tahu Islam sudah mengenal HAM lama sebelum ada konvensi HAM 1948. Salah satu dokumen HAM tertulis pertama adalah pidato Rasulullah saat haji wada pada 613 M. Pidato itu intinya berisi deklarasi terhadap kemanusiaan.

Sejarawan menyebut itu dokumen HAM tertulis pertama tentang HAM. ''Maka umat Islam tidak boleh minder dengan HAM dan merasa tidak punya Khazanah HAM. Umat Islam justru lebih dulu kenal HAM sebelum dunia mengenal HAM,'' ungkap Komisioner Komnas HAM itu di sela-sela perhelatan Islamic Book Fair (IBF) 2017 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (3/5).

Kedua, di sisi hak ekonomi sosial dan budaya (ekososbud), tidak ada hasil konvensi HAM 1948 yang bertentangan dengan Islam. Beberapa yang berbeda hanya pada hak sipil politik. Misal dalam HAM, seseorang boleh pindah agama. Tapi dalam Islam ada istilah murtad.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement