Kamis 04 May 2017 13:52 WIB

Pembaca Kini Tahu Buku Berkualitas

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Andi Nur Aminah
 Pengunjung melihat buku islami saat pameran buku islami Islamic Book Fair (IBF) 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (3/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pengunjung melihat buku islami saat pameran buku islami Islamic Book Fair (IBF) 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (3/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Buku-buku bagus yang diapresiasi dalam Islamic Book Award menunjukkan buku berkonten baik bisa dikemas baik dan diterima baik pula oleh pembaca. Ini menunjukkan pembaca kini tahu mana buku-buku berkualitas.

Ditemui usai Islamic Book Award IBF 2017 di JCC, Rabu (3/5), CEO Republika Penerbit Arys Hilman Nugraha bersyukur dua buku terbitan Republika Penerbit mendapat pengakuan di tiga kategori Islamic Book Award IBF 2017 yang diselenggarakan IKAPI DKI Jakarta. Ini memacu Republika Penerbit untuk membuat karya-karya yang lebih baik lagi.

"Dari karya-karya itu kami optimistis, isi yang baik bisa dikemas dengan cara yang baik juga. Kualitas isi bagus, desain sampul baik, ilustrasinya juga baik," ungkap Arys.

Penghargaan Islamic Book Award juga menunjukkan buku baik banyak peminatnya. Sebab yang mendapat apresiasi adalah buku-buku yang dari sisi kualitas dan penerimaan pasarnya bagus. "Ini menunjukkan pembaca kita sudah tahu mana buku yang baik dan mereka memperjuangkan untuk bisa membeli buku itu," tutur Arys.

Republika Penerbit berani mempublikasikan besar-besaran untuk buku-buku yang memang bagus. Di antaranya buku karya Habiburrahman Elshirazy dan Tere Liye. Sebab buku bagus tentu perlu dikomunikasikan ke pembaca agar mereka tahu ada buku bagus yang laik dibaca.

Buku Ahmad dan Domba Kecilnya, misalnya, adalah buku hasil kerja sama Republika Penerbit dengan KPK. Buku ini termasuk yang mendapat rekomendasi dari KPK. Buku ini berisi edukasi nilai kejujuran dan integritas.

Soal literasi masyarakat Indonesia yang terkendala minat baca dan daya beli, Arys menjelaskan, bagi penerbit, buku terbeli banyak jadi kesenangan. Tapi pada dasarnya buku dibaca, penerbit juga senang.

"Di IBF kami banyak sekali bertransaksi dengan perpustakaan. Kami harap perpustakaan berorientasi pada kualitas buku yang baik dan kebutuhan pembaca, tidak berorientasi pada buku diskon semata," ungkap Arys.

Dengan begitu, masyarakat terpanggil untuk datang ke perpustakaan. Kalau mengandalkan buku dari diskon paling tinggi, Arys khawatir tidak ada yang minat datang ke perpustakaan.

Ia juga bersyukur, pemda dan pemprov yang datang ke Republika Penerbit belakangan tidak lagi datang untuk mencari buku diskon tapi mencari buku yang baik, buku yang berkualitas kontennya dan bagus desainnya.

Sebelumnya, dua buku terbitan Republika Penerbit, yakni Ahmad dan Domba Kecilnya karya Wikan Satriati dan Tentang Dia karya Tere Liye mendapat apresiasi di Islamic Book Award IBF 2017. Ahmad dan Domba Kecilnya mendapat penghargaan sebagai Buku Islam Terbaik Fiksi Anak dan Buku Islam dengan Ilustrasi Terbaik.

Sementara buku Tentang Dia mendapat penghargaan Buku Islam Terbaik Fiksi Dewasa. Islamic Book Award IBF 2017 memberi anugrah kepada buku-buku Islami dalam tujuh kategori dan satu anugrah untuk Tokoh Perbukuan Islam. Tahun ini, ada 272 buku dari 52 penerbit yang diseleksi dalam Islamic Book Award IBF 2017.

(Baca Juga: Jadi Tokoh Perbukuan Islam 2017, Ini Kata Ustaz Bachtiar Nasir)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement