REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mata penyidik KPK Novel Baswedan kemungkinan bisa kembali normal seperti sebelum insiden penyerangan. "Selama selnya tumbuh, ya kemungkinan normal kembali ada. Jika pertumbuhan selnya cepat maka akan cepat juga kembali ke kondisi normal," kata kakak Novel Baswedan, Taufik Baswedan saat dikonfirmasi, Kamis (4/5).
Pada 11 April 2017, seusai shalat subuh di masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya. Air keras itu mengenai mata Novel sehingga ia dibawa ke Singapore National Eye Centre (SNEC) pada 12 April 2017. Artinya, sudah 23 hari Novel menjalani perawatan di Singapura hingga hari ini, Kamis (4/5).
"Pemulihan mata kanannya sudah bagus sekali sedangkan mata kirinya juga sudah mulai tumbuh sel-selnya," kata Taufik.
Menurut Taufik, Novel masih harus menjalani rawat inap hingga bulan depan. "Iya sampai sekarang dokter belum memberi tahu kapan bisa kembali ke Jakarta, tapi kalau perkiraan saya 1-1,5 bulan sejak pengobatan di sini," kata Taufik.
Sedangkan mengenai kemungkinan rawat jalan, Taufik juga tidak menyarankannya. "Kalau berobat jalan itu banyak risikonya, seperti pemberian obat tidak bisa maksimal, mata yang belum tertutup lapisan akan rawan terkena debu atau yang lain, kontrol dokter pun lebih sering terabaikan," kata Taufik.
Hingga saat ini, tim dokter masih melakukan analisis langsung terhadap kedua bola mata menggunakan alat periksa mata manual. Dokter juga memberikan cairan kimia terhadap kedua bola mata untuk mengetahui kondisi mata dengan indikator warna dan memberikan eye drop.
Mata Novel sebelah kanan juga sudah dipasangi lensa dan dalam waktu dua minggu diharapkan ada pertumbuhan kornea yang signifikan. Sedangkan untuk mata kiri mulai nampak pertumbuhan sel kornea hitam hidup, tapi lambat karena suplai darah dan oksigen baru mulai mengalir.
Penumpukan kalsium pada selaput mata sebelah kiri juga mulai berkurang akibat penggunaan obat sehingga beberapa jenis obat mulai dikurangi, namun diseimbangkan dengan tambahan obat tetes mata yang lain. Pihak keluarga dan KPK berharap pelaku penyerangan dan aktor intelektual penyerangan ini dapat segera diungkap.