REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Jelang Ramadan, harga bahan pokok di Kota Tangerang terpantau stabil. Hanya harga bawang putih saja yang mengalami kenaikan. Sisanya, tidak terlalu banyak mengalami perubahan harga.
Di Pasar Anyar, Jalan Ahmad Yani No. 49, Sukaasih, Tangerang, Kota Tangerang, Banten, harga bahan pokok seperti beras, daging, bawang, telur, dan cabai masih stabil. "Masih biasa sih bawang merah Rp 30 ribu perkilogram. Cabai rawit merah Rp 60 ribu perkilogram. Biasanya cabai rawit merah ini yang naik. Bisa sampai Rp 150 ribu kemaren itu," kata Maufur Idris, yang sedang menjaga kiosnya, Kamis (4/5).
Di antara bahan pokok tersebut, yang mengalami kenaikan harga hanya bawang putih. Harga bawang putih naik di kisaran Rp 5.000 hingga Rp 10 ribu. Menurut Idris, kenaikan ini terjadi beberapa minggu ke belakang. "Bawang putih sekarang Rp 60 ribu. Seminggu yang lalu masih Rp 55 ribu. Seminggu yang lalunya lagi Rp 45 ribu," kata Idris.
Daging sapi yang dijual di pasar ini tidak mengalami perubahan harga yang cukup signifikan. Harga daging perkilogramnya berkisar di Rp 115 ribu. "Daging sapi di sini kisaran Rp 110 ribu sampai Rp 120 ribu. Masih stabil lah belum ada kenaikan," ujar pedagang daging sapi di pasar tersebut, Udin.
Menurutnya, harga daging yang ia jual bergantung pada kurs rupiah terhadap dolar. Daging sapi yang ia jual merupakan hasil impor. Sehingga kalau dolar turun, harga daging pun dapat turun. "Kita kan pakai daging impor. Kalau daging lokal biasanya lebih mahal karena proses distribusinya," kata dia.
Untuk telur, harga jual kepada konsumen saat ini mengalami kenaikan Rp 1.000 perkilogramnya. Sebelumnya, telur yang dijual oleh Ryan (17) diberi harga Rp 19.000 perkilogram. Kini, jadi Rp 20.000 perkilogram. "Iya naik tapi cuma sedikit. Cuma seribu," kata Ryan yang sedang membungkus beberapa butir telur untuk dikirimkan ke pembelinya.
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tangerang, Fahmi Imam berharap, gejolak harga bahan pokok tidak tinggi jelang puasa. "Peak permintaannya itu di awal puasa karena kita kan inginnya ada semuanya (makanan) kan saat itu. Setelah beberapa hari turun lah itu," ujar Fahmi.
Setelah itu, kebutuhan akan bahan pokok kembali meningkat di pertengahan bukan Ramadhan dan menjelang lebaran.
Soal harga bawang yang naik, kata Fahmi, disebabkan karena bawang putih merupakan barang impor. Sekitar 80 persen bawang putih itu hasil impor dari India. "Sekarang sudah tidak sebesar beberapa tahun lalu. Tadinya sekitsr 90 persen. Prosuksi dalam negeri itu sudah mulai naik," tambah dia.