Jumat 05 May 2017 06:59 WIB

Tutup MHQH, Menag Harap Pererat Kerja Sama dengan Arab Saudi

Rep: Muhyiddin/ Red: Hazliansyah
Peserta melantunkan ayat suci Al-Quran saat mengikuti Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis (MHQH) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (2/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Peserta melantunkan ayat suci Al-Quran saat mengikuti Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis (MHQH) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menutup kegiatan perhelatan Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis (MHQH) Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Suud Tingkat ASEAN-Pasific di Hotel Westin, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, pada Kamis (4/5) malam.

Acara penyerahan hadiah dan pemenang tersebut juga dihadiri Ketua Dewan Komisaris Sultan bin Abdul Aziz Al Saud Fondation, Pangeran Khalid bin Sultan bin Abdul Aziz Alu Suud.

Selain itu, hadir juga Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, Duta Besar Perwakilan dari negara sahabat, dan pejabat dari lingkungan Kementerian Agama.

Dalam sambutannya, Menteri Agama Lukman menyampaikan rasa syukur, apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas Musabaqah Hafalan Al Quran dan Hadis Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Alu Suud kedelapan yang berlangsung dengan lancar.

"Penyelenggaraan musabaqah yang telah menjadi agenda tahunan ini diharapkan lebih mempererat hubungan dan kerjasama antara kedua negara serta negara yang berada di kawasan Asia-Pasifik," ujar Menteri Lukman.

Lukman menuturkan, Musabaqah yang diikuti 96 peserta dari 17 negara tersebut sangat bermanfaat dalam rangka memelihara kecintaan dan kesadaran umat Islam untuk mendalami esensi makna dan hikmah yang terkandung dalam Alquran dan hadis. Apalagi, kata dia, Alquran dan Hadis merupakan sumber etika dan petunjuk ke jalan yang lurus.

"Dengan musabaqah ini dengan lebih jauh diharapkan dapat memberikan hak sosial dan sentuhan syiar dakwah yang berpesan kepada masyarakat dan bangsa kita yang penuh dinamika dan tantangan dewasa ini," ucapnya.

Menurut Lukman, untuk menghadapi tantangan tersebut, tokoh Islam harus berupaya untuk membentengi generasi muda muslim dengan penanaman aqidah yang kokoh dan praktik beragama yang benar. Karena itu, menurut dia, pemahaman yang utuh dan benar terhadap Alquran dan Hadis sebagai sumber pokok dari ajaran Islam harus dapat menjadi filter bagi generasi muda muslim agar terhendar dari aliran menyimpang.

Menteri Lukman juga menyampaikan perhargaan dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Arab Saudi melalui pangeran khalid yang telah menujuk Indonesia sebagai tuan rumah tetap penyelenggaraan perlombaan tersebut.

"Pengharagaan dan terimakasih juga kami sampaikan kepada yang mulia duta besar kerajaan Arab Saudi di Jakarta Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi atas kerjasama dan dukungan yang diberikan untuk terselenggaranya kegiatan ini," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement