REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan peserta Aksi Simpatik 55 menunaikan shalat Subuh berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta. Jumlah massa terus bertambah hingga Jumat (5/5) pagi. Mereka berdatangan dari berbagai daerah.
Zakariyah salah satunya. Pria 24 tahun itu tiba di Masjid Istiqlal dari Bogor, Jawa Barat. Bersama dua rekannya, dia menggunakan moda transportasi kereta rel listrik (KRL) dari Bogor. Ia kemudian ke Istiqlal untuk bergabung bersama ribuan massa yang sudah hadir.
Dia mengaku mengikuti rangkaian aksi sejak 411, 212, 112, hingga aksi 19 April. Keinginan Zakariyah hanya satu, yakni tegaknya keadilan atas kasus hukum Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait dugaan penistaan agama.
"Saya cuma ingin hukum seadil-adilnya, Ahok dihukum karena telah menista agama saya," kata dia kepada Republika, Jumat (5/5).
Zakariyah adalah satu dari sekian massa aksi 55 yang menginginkan proses hukum terhadap terdakwa Ahok tak diintervensi pemerintah. Ahok dianggap mereka telah menista agama dan dinilai layak dihukumi pidana penjara.
Aksi 55 yang diprakarsai Gerakan Nasional Pembela Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) ini bertujuan menuntut keadilan terkait kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta Ahok. Aksi dilakukan menjelang putusan majelis hakim atas kasus tersebut pada 9 Mei mendatang.