REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya memulai pemeriksaan terhadap pihak manajemen Hotel Oval Surabaya terkait dugaan penyediaan fasilitas ruangan terhadap kaum homoseksual yang pada Minggu (30/4) dini hari lalu menggelar "Party Gay". Pesta tersebut dibubarkan polisi, 14 pesertanya diamankan dan delapan di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Sesuai jadwal, siang ini kita memulai pemeriksaan terhadap pihak manajemen Hotel Oval," ujar Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga kepada wartawan di Surabaya, Jatim, Jumat (5/5).
Dia mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk mendalami sejauh mana pihak hotel memberi sarana dan parasarana serta kriteria dalam menerima tamu yang datang berkelompok. "Siang ini kita panggil satu orang manajemen Hotel Oval untuk dimintai keterangan," ucapnya. Shinto masih merahasiakan identitas pihak manajemen yang akan diperiksanya ini.
Dia hanya menyebut, seorang perwakilan manajemen Hotel Oval yang akan menjalani pemeriksaan adalah seseorang yang sudah lama menjalankan kepengurusan di hotel tersebut. Pada tahun 2010 lalu, Hotel Oval juga menjadi tempat diselenggarakannya pertemuan kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Saat itu sempat ricuh karena memancing reaksi sebuah organisasi massa yang mendatangi Hotel Oval untuk membubarkannya. Namun, Shinto enggan mengomentari apakah Hotel Oval selama ini memang sengaja memberi kemudahan fasilitas tempat berkumpul bagi kaum homoseksual.
"Kita tidak mau mengomentari sesuatu yang mendahului hasil pemeriksaan. Kita lihat saja nanti hasil pemeriksaannya, pasti akan saya sampaikan ke publik," ujarnya.
Shinto menambahkan, selain seorang manajemen Hotel Oval yang siang ini menjalani proses pemeriksaan, pihaknya juga telah melayangkan panggilan kepada pemilik Hotel Oval. Pemilik hotel yang diketahui berinisial Std itu, menurut dia, telah dijadwalkan pemeriksaannya pada hari Senin mendatang.
"Kita agendakan pemeriksaan terhadap pemilik Hotel Oval pada Senin depan untuk melihat kontrol pengawasan dalam operasional hotel," ujarnya.