REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Peneliti dari pusat penelitian internasional "Center for Internasional Forestry Research" (Cifor) Himlal Baral mengatakan, Sumatra Selatan kaya akan potensi bioenergi sehingga itu harus dikembangkan.
Daerah ini banyak terdapat potensi energi sehingga keberadaannya harus dimanfaatkan dan dikembangkan, kata dia pada acara pemanfaatan dan pengelolaan gambut Indonesia di Palembang, Jumat (5/5). Dia mengatakan, bioenergi dihasilkan dari bahan organik yang potensinya di Sumsel cukup besar.
Apalagi saat ini semua pihak masih sangat tergantung dengan ketersediaan minyak bumi untuk memenuhi berbagai kebutuhan kehidupan sehingga keberadaannya terus berkurang, ujar dia.
Jadi pemanfaatan bioenergi sangat dibutuhkan sehingga keberadaannya harus dimaksimalkan, kata dia. Menurut dia, melihat hal tersebut maka bioenergi sangat dibutuhkan karena ketersediaan minyak akan terus berkurang.
Namun, lanjut dia, dalam pemanfaatan bioenergi itu harus mengutamakan lingkungan termasuk lahan gambut.
Dia mengatakan, sekarang ini banyak hutan dan lahan mengalami kerusakan akibat berbagai hal seperti pengurangan sumber air, tumbuhan termasuk terjadinya kebakaran. Lahan tersebut perlu direstorasi dan sekaligus meningkatkan ketahanan energi dan pangan, ujar dia.
Sementara ilmuwan Cifor Prof Herry Purnomo mengatakan, lahan yang terdegradasi dapat direstorasi dengan membangun hutan lestari untuk memproduksi biomasa.
Hal ini karena biomasa bisa digunakan untuk energi terbarukan atau bioenergi dan itu sudah menjadi program utama dalam melestarikan lingkungan, ujar guru besar IPB itu.