REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Sosial Kota Yogyakarta memprediksikan jumlah masyarakat kelompok lanjut usia atau lansia di Kota Yogyakarta akan mengalami peningkatan. Bahkan saat ini kata dia, jumlah lansia di Yogyakarta sudah mencapai 13-15 persen dari total jumlah penduduk Kota Yogyakarta.
Kepala Dinas Sosial Kota Yogya Hadi Muchtar mengatakan, jumlah lansia di daerah lain rata-rata hanya mencapai tujuh persen dari populasi penduduk. Namun kata dia, jumlah lansia di Yogya mencapai 13 hingga 15 persen.
"Jumlah ini bisa jadi meningkat karena banyak yang akan purnakarya juga," ujarnya, Jumat (5/5).
Menurutnya, secara nasional, jumlah penduduk lansia di Indonesia pada 2015 lalu sudah menembus 18 juta orang. Sedang di Kota Yogya dua tahun lalu mencapai 2.000 orang, dan tahun ini diperkirakan bertambah menjadi 3.000 orang.
Penambahan penduduk lansia itu lantaran usia harapan hidup di Yogya mencapai 74 tahun atau di atas rata-rata nasional. Karenanya kata dia, Dinas Sosial akan fokus pada upaya pemberdayaan. Bagi lansia yang masih produktif, maka akan difasilitasi melalui kelompok usaha bersama (kube) lansia. Melalui kelompok tersebut, Pemkot Yogya maupun pemerintah pusat memiliki alokasi penguatan modal usaha.
"Tahun ini sedang ditumbuhkan kube lansia baru. Modal yang akan dikucurkan juga masih dalam pembahasan," ujarnya.
Sedangkan bagi lansia yang sudah kurang produktif, akan difasilitasi melalui komisi daerah lansia. Komisi tersebut saat ini sudah tersebar di tiap kelurahan. Kegiatan yang sudah rutin dilakukan di antaranya pemeriksaan kesehatan rutin, senam bersama serta kegiatan informal lainnya.
Sementara bagi lansia yang sudah tidak memiliki sanak saudara dan terlantar, akan dibina melalui Panti Wredatama. Khusus bagi lansia dari keluarga tidak mampu, masih diberikan program asistensi berupa santunan tiap bulan dari Kementerian Sosial, Pemda DIY maupun Pemkot Yogya.
"Banyak kegiatan pemberdayaan bagi lansia. Harapannya, meski dari fisik sudah tidak cukup kuat, namun harus tetap menjaga produktivitas," ujarnya.