REPUBLIKA.CO.ID, TURIN – Gelandang Juventus, Sami Khedira, memuji Massimiliano Allegri sebagai salah satu pelatih terbaik. Bianconeri telah memenangkan leg pertama semifinal Liga Champions melawan AS Monaco dengan skor 2-0 kemarin Kamis (4/5). Mereka akan berhadapan dengan Lazio di final Coppa Italia pada Juni mendatang.
Sementara di Serie A, Juve sementara ini unggul sembilan angka di puncak klasemen. Gelandang timnas Jerman ini sangat terkesan dengan perombakan taktis yang dilakukan oleh Allegri. Dani Alves diubah ke dalam peran di lini depan. Allegri juga menetapakan tiga pemain di lini pertahanan.
Khedira mengatakan, Allegri adalah pelatih yang sangat cerdas. Menurutnya, dia memiliki kemampuan untuk membuat pemainnya selalu fokus pada permainan yang akan datang. Bahkan, setelah kemenangan atas Monaco pun. "Dia selalu menemukan solusi dna substitusi yang tepat, tahu bagaimana cara membaca permainan dan memahami apa yang terjadi di berbagai momen pertandingan. Allegri adalah salah satu pelatih terbaik yang ada," kata Khedira, dilansir dari Football Italia, Jumat (5/5).
Bianconeri telah menemukan performa yang luar biasa, sejak mereka mengubah formasi menjadi 4-2-3-1. Yang mana, Juan Cuadrado, Paulo Dybala, dan Mario Mandzukic berperan mendukung Gonzalo Higuain di lini depan. Pemain berusia 30 tahun ini mengatakan, sebelum mengubah formasi, ia merasa Juve memiliki pemain hebat. Namun, kombinasi itu dinilainya belum sempurna.
Selanjutnya, Nyonya Tua beralih ke formasi tersebut. Menurutnya, Mandzukic bekerja sangat keras. Sementara Higuain memiliki lebih banyak ruang. "Kami lebih percaya diri dan kami tahu, misalnya dengan kualitas pemain yang perannya melebar, kita bisa mengubah pemain sambil mempertahankan formasi yang sama," tambahnya.
Sementara itu, Khedira menamabahkan bahwa semua kemenangan penting baginya. Namun, yang terpenting menurutnya ialah laga berikutnya. Ia mengatakan, laga derby akhir pekan ini di Turin adalah semacam match-poin untuk Scudetto. Karena itu, jika Bianconeri menang, mereka bisa meraih Scudetto.
Bahkan, jika AS Roma bermain melawan AC Milan sehari setelahnya. Ia juga menilai laga melawan Lazio di Coppa Italia sebagai laga yang sulit. Kini, ia bertekad untuk kembali mengatasi Lazio untuk ketiga kalinya musim ini. "Kami memiliki mimpi yang sama dengan fan kami, tapi kami bukan pemimpi, dan terus melangkah di setiap turnamen yang kami harus kerja keras," ujarnya.