REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-1 di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (5/5). Mukernas dibuka oleh Presiden Joko Widodo.
Hadir sejumlah menteri kabinet kerja dalam acara tersebut. Termasuk Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf serta sejumlah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ketua Dewan Pengurus Pusat HPN, Abdul Khaliq mengatakan, HPN yang didirikan pada tahun 2011 tersebut sebagai wadah pengusaha nahdliyin. Sehingga mempercepat kemandirian dan kesejahteraan ekonomi nahdliyin.
Kholiq menyadari sejauh ini pengusaha nahdliyin belum mendapatkan kemudahan akses dalam menjalin kemitraan dengan berbagi perusahaan. Baik yang berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta.
"Tapi kami siap menjadi mitra usaha dari BUMN maupun swasta," ujar Kholiq dalam sambutannya, pada pemubukaan Mukernas HPN ke-1, Sabtu.
Khaliq menjamin pengusaha HPN akan patuh terhadap peraturan jika diberikan kesempatan menjalin mitra dengan berbagai perusahaan. HPN juga bertekad membantu pemerintah dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi nasional.
Itu akan dibuktikan dengan program kerja di Mukernas kali ini. Menurut Kholiq, program yang akan disusun nantinya berbasis komunitas. "Nahdliyin pasar yang besar akan bagus kalau terkonsolidasi," kata Kholiq.
Kholiq meyakini dengan konsolidasi HPN akan berjalan baik. Pengusaha nahdliyin akan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin maju.
Dalam kesempatan tersebut, Khaliq juga berharap redistribusi peluang usaha yang diberikan pemerintah diberikan merata. Pasalnya, Khaliq menilai, selama ini belum terjadi distribusi yang dirasakan oleh semua pihak.
"HPN menyambut baik pemerintah untuk mengurangi pengangguran, ketimpangan ekonomi. HPN siap bertarung dan bahu membahu menurunkan kesenjangan," ucapnya.
HPN sendiri kini sudah memiliki kepengurusan di 20 provinsi. Pengusaha yang hadir dalam Mukernas kali ini sekitar 300 orang.