REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih 2017-2022 Anies Baswedan-Sandiaga Uno menyatakan tim sinkronisasi yang dibentuknya pascaditetapkan sebagai gubernur terpilih hanya bertugas menerjemahkan program secara teknis.
"Tugasnya teknis, mereka tidak menyusun program, hanya menerjemahkannya untuk sinkronisasi program kami dengan APBD," ujar Anies dalam konferensi pers seusai Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih Tahun 2017-2022 di Jakarta, Jumat (5/5).
Baca: Anies Buat Tim Sinkronisasi Program Kampanye
Anies mengatakan dia bersama Sandi membentuk tim sinkronisasi untuk bekerja secara teknis menyinkronisasikan program yang dijanjikan saat kampanye dengan ketersediaan dana APBD. Dia menekankan, tim sinkronisasi itu bukanlah tim transisi. Tidak ada hal-hal politis yang dibahas tim tersebut.
"Jangan sebut ini tim transisi, tidak ada tim transisi," jelas dia.
Sementara terkait ada atau tidaknya rencana 'bersih-bersih' atau mengganti kepala dinas saat dirinya memimpin Oktober 2017 mendatang, Anies menyampaikan dirinya dan Sandiaga akan memimpin sesuai prosedur. "Kalau disebut 'bersih-bersih' itu mengasumsikan ada yang 'kotor-kotor'. Rasanya kami akan melakukan sesuai prosedur. Mereka yang bekerja secara profesional, tidak terlibat urusan politik jangan khawatir. Insya Allah tidak akan ada masalah, kami berdua juga profesional," kata Anies.