REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengungkapkan kemiskinan diduga menjadi penyebab terbesar adanya masyarakat mengalami gangguan jiwa di daerah itu.
"Penyebabnya kebanyakan faktor ekonomi sehingga menjadi beban pikiran, kemudian terjadi gangguan jiwa," kata Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko Suyoso, Jumat (5/5).
Dinas Sosial setempat sejak tahun 2015 sampai sekarang menangani sebanyak 52 orang warga masyarakat yang mengalami gangguan jiwa di daerah itu. Ia mengatakan selain faktor ekonomi, termasuk faktor keturunan dari orang tuanya. Namun kebanyakan faktor ekonomi.
Ia mengatakan pada awalnya mereka ini normal. Mereka mulai mengalami ketika dewasa dan sudah berkeluarga. Ia menyebutkan seperti penderita gangguan jiwa dari Desa Pondok Tengah, Kecamatan V Koto atas nama Jubaidah pada saat dia sekolah dasar masih sehat belum ada gejala gangguan jiwa.
"Dia mulai mengalami gangguan jiwa saat berkeluarga karena diduga kondisi ekonomi keluarganya miskin," ujarnya.
Ia menyatakan instansi itu sudah maksimal menangani warga yang menderita gangguan jiwa sejak tahun 2015. Dari sebanyak 15 orang warga yang menderita gangguan jiwa pada 2015, sebanyak 10 orang di antaranya sembuh. Kemudian, lanjutnya pada tahun 2016 instansi itu mengobati sebanyak 30 orang warga yang menderita gangguan jiwa, sebanyak 60 persen di antaranya sembuh.
"Tahun ini baru satu dari delapan orang yang telah diobati. Sisanya menyusul," ujarnya.