Sabtu 06 May 2017 01:14 WIB

Tarif Listrik Rumah Tangga Naik, Kontribusi Inflasi Kecil

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Angga Indrawan
Kenaikan tarif listrik (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kenaikan tarif listrik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Energi Fabby Tumiwa menilai keputusan pemerintah menaikkan tarif listrik rumah tangga akan berkontribusi kepada kenaikan inflasi. Namun, meski begitu Fabby menilai kontribusi kepada kenaikan inflasi ini tak akan tinggi.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) itu mengatakan, kebijakan kenaikan ini memang diberikan kepada pelanggan rumah tangga. Kenaikan inflasi akan sangat berpengaruh jika kenaikan tarif dibebankan kepada industri.

"Yang naik kan listrik rumah tangga, bukan industri. Jadi dampaknya pada  kenaikan inflasi tapi tidaklah besar," ujar Fabby saat dihubungi, Jumat (5/5).

Ia mengatakan dampak dari kenaikan tarif listrik ini meski tak berdampak pada inflasi hanya saja ia mengatakan akan ada porsi belanja rumah tangga yang akan berkurang pada sektor kebutuhan bahan pokok. Ia mengatakan, hal ini dikarenakan porsi belanja energi bertambah sehingga mengurangi biaya lainnya.

"Tapi ini memang sudah dideliver pemerintah sejak tahun lalu ya. Saya rasa masyarakat pasti sudah bersiap dan bisa mengantisipasi," ujar Fabby.

Fabby mengatakan kenaikan ini merupakan kenaikan terakhir dari rencana kenaikan bertahap untuk menyesuaikan tarif listrik golongan 900 VA rumah tangga mampu. Ia mengatakan, pelanggan mestinya sudah bisa mengantisipasi hal ini sejak Februari 2016 lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement