Sabtu 06 May 2017 03:50 WIB

Korut Sebut AS dan Korsel Kirim Agen untuk Membunuh Jong-un

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ilham
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Foto: AP
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

REPUBLIKA.CO.ID, KOREA -- Korea Utara telah menuduh agen AS dan Korea Selatan merencanakan pembunuhan pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un. Seorang warga Korea Utara yang disebut hanya sebagai "Kim" telah dibayar untuk melakukan serangan dengan zat biokimia, kata Kementerian Keamanan negara Korea Utara.

Rencananya digagalkan, namun kementerian tidak memberikan rincian tentang nasib "Kim". CIA menolak berkomentar dan Korea Selatan tidak mengeluarkan pernyataan sejauh ini.

Dilansir dari BBC, Sabtu (6/5), disebutkan tuduhan Korea Utara terjadi di tengah ketegangan tinggi di semenanjung Korea. Presiden AS Donald Trump telah berjanji untuk "menangani" Korea Utara dan menghentikan negara itu mengembangkan senjata nuklir.

Kementerian tersebut mengatakan, sebuah rencana telah dibuat untuk menggunakan "bom terorisme" untuk menargetkan pemimpin tertinggi dalam sebuah pawai militer atau pada sebuah acara di Kumsusan Istana Matahari, makam Kim Il-sung, pemimpin pendiri negara tersebut. Dikatakan, "Kim" telah diberitahu bahwa metode terbaik adalah penggunaan zat biokimia, termasuk zat radioaktif dan zat beracun nano yang hasilnya akan muncul setelah enam atau 12 bulan.

"Hanya CIA yang bisa memproduksi zat semacam itu," katanya, menambahkan bahwa Korea Selatan telah menanggung dana tersebut.

Kementerian tersebut menuduh bahwa orang Korea Utara tersebut telah 'ditarik' oleh CIA dan dinas intelijen Korea Selatan saat bekerja di Rusia pada tahun 2014. Kementerian tersebut merujuk pada dua pembayaran kepada "Kim" sebesar $ 20 ribu dan dua lagi $ 100 ribu untuk "penyuapan" dan mendapatkan peralatan. Ini mengacu pada dana lain sebesar $ 50 ribu, namun tidak jelas apakah ini tambahan.

Sekembalinya ke Pyongyang, dikatakan, "Kim" diinstruksikan untuk memberikan informasi rinci tentang lapangan dan kejadian yang sering digunakan dan untuk menilai kemungkinan metode serangan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement