Sabtu 06 May 2017 12:16 WIB

Pramuka Kerja Sama Badan POM Amankan Produk Pangan

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Hazliansyah
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault
Foto: Gerakan Pramuka
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah sepakat melakukan kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (PBOM). Kerja sama itu menyangkut keterlibatan Pramuka dalam memastikan pangan yang beredar di masyarakat aman dikonsumsi.

Wakil Ketua Nasional Kwarnas Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Kerja sama (Renbangma) Marbawi mengatakan, ruang lingkup kerja sama ini ‎mencakup beberapa hal. Di antaranya meningkatkan kepedulian anggota Gerakan Pramuka terhadap masalah-masalah keamanan obat dan makanan.

Dalam implementasinya, Marbawi mengungkapkan bahwa Kwarnas bersama BPOM akan membuat pelatihan keamanan pangan untuk Pramuka dan pengurus kwartir di berbagai tingkatan di seluruh Indonesia.

"Dengan begitu, Pramuka akan terampil dan punya bekal keahlian untuk menjadi fasilitator atau kader keamanan pangan," ujar Marbawi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.  

Kurnia Bakti, penanggung jawab pelaksanaan kerjasama Kwarnas-BPOM mengatakan, dalam kerja sama itu juga akan memperkenalkan kampanye nasional CEK KLIK kepada Pramuka. CEK KLIK adalah cara untuk mengetahui apakah produk yang dibeli itu aman untuk dikonsumsi.

Pertama, pastikan kemasan produk masih dalam kondisi baik. Kedua, ‎baca semua label informasi pada produk. Ketiga, ‎Periksa nomor izin edar produk. Keempat, ‎Pastikan tidak melebihi tanggal masa kadarluasa. ‎

Setelah Pramuka tahu tentang bagaimana cara mengetahui produk obat dan makanan yang layak dan tidak layak untuk dikonsumsi, mereka kemudian bisa melakukan pengecekan setiap ingin membeli produk. Bila ditemukan kesalahan dalam produk tersebut, Pramuka bisa melaporkan langsung ke BPOM.  ‎

"Pramuka bisa mengupload laporannya lewat platform teknologi digital yang dikembangkan BPOM dengan masukan Kwarnas. Kader keamanan pangan yang rajin melapor akan mendapat badge TKK baru," ungkap Kurnia Bakti, Andalan Nasional Kwarnas Urusan Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana (Abdimasgana).

Pria yang akrab disapa Kukuy tersebut menjelaskan, Pramuka memang tidak akan tiba-tiba punya wewenang untuk secara langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar atau supermarket untuk mengecek produk makanan atau obat. Tapi, bila BPOM dan aparat hukum ingin melakukan sidak, mereka (Pramuka) siap sedia membantu.

"Dengan begitu lokasi sidak bisa bertambah dan meluas," terangnya.

Selain pelaporan secara digital dan bantuan untuk melakukan inspeksi, kemampuan CEK KLIK juga akan disosialisasikan dan dikampanyekan lewat sekolah-sekolah dimana gudep-gudepnya kuat dan aktif. Nurdin Hasan Andalan Nasional Urusan Pembinaan Anggota Muda (Binamuda) akan merumuskan strategi komunikasi yang menarik bagi target kelompok pelajar dan sekolah.

Bagi Marbawi, yang terpenting dalam kerja sama ini adalah Pramuka mengetahui bagaimana memastikan sebuah produk pangan itu aman atau tidak. "Yang terpenting Pramuka bisa ikut mempopulerkan cara mengecek makanan yang aman‎, baik untuk dirinya, keluarganya, teman-temannya, dan masyarakat di lingkungan sekitar mereka," jelas Marbawi.

Marbawi mengharapkan dengan adanya keterlibatan Pramuka, CEK KLIK menjadi sebuah perilaku atau kebiasaan masyarakat sebelum membeli produk makanan atau obat. Sehingga Pramuka bisa ikut mencegah dampak yang merugikan dari mengonsumsi pangan yang tidak aman.

"Targetnya sebelum puasa sudah bisa jalan, agar masyarakat kita bisa khyusuk menjalankan ibadah puasa dikarenakan merasa lebih tenang mengetahui bahwa produk pangan sudah dicek keamanannya oleh Pramuka dan BPOM," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement