REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harian Republika kembali menggelar program 30 Menit Lancar Baca Alquran. Pelatihan Sabtu (6/5) yang digelar di Gedung Harian Republika merupakan angkatan ke-66 sejak diadakan 2010 lalu.
Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi menuturkan, 50 persen umat Islam belum bisa baca Alquran, dan 70 persen yang bisa baca belum pahami isinya. Karenanya, ia menilai pelatihan membaca Alquran amat penting, sebagai bekal seseorang menghadap Allah SWT.
"Tujuannya, biar kita bisa beramal serta bermanfaat buat umat khususnya, dan Indonesia secara luas Insya Allah," kata Irfan saat membuka 30 Menit Lancar Baca Alquran, Sabtu (6/5).
Terlebih, lanjut Irfan, Republika memiliki amanat untuk berkhidmat, terutama di setiap penberitaan yang dipagari nilai-nilai Islam. Ia menekankan, langkah itu merupakan wujud-wujud menebarkan cara orang mengamalkan nilai-nilai yang diajarkan Rasulullah SAW.
Untuk itu, ia turut meminta doa peserta 30 Menit Lancar Baca Alquran agar Republika semakin baik, terutama untuk membenarkan opini tentang Islam. Irfan berharap, upaya-upaya Republika dapat membuat Islam dapat dikenal secara benar lewat keindahannya.
"Republika sangat ingin bisa jadi saluran komunikasi umat Islam kepada dunia, agar pembelokan opini seperti itu bisa diluruskan dan orang tahu kalau Islam itu indah," ujar Irfan.
Pengajar di 30 Menit Lancar Baca Alquran, Ustaz Achmad Farid Hasan menuturkan, metode ditemukan dengan istrinya, Ustazah Zulfi Ida Syarifah. Lalu, pengalaman mencari metode dilalui di Surabaya dan Jakarta, hingga datanglah hidayah dari Allah SWT.
"Murni hidayah Allah SWT, saya lulusan fakultas syariah di IAIN dan dulu ingin jadi hakim agama, malah menemukan metode ini," kata Achmad.
Pelatihan 30 Menit Lancar Baca Alquran angkatan 66 sendiri yang dilaksanakan di Ruang Ikhlas Republika, diikuti 14 peserta dari berbagai profesi. Pelatihan berlangsung sangat menarik, dengan tingkat komunikasi peserta yang sangat tinggi di tengah pelatihan.