REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Musim hujan yang disertai angin kencang kerap mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Beberapa waktu lalu bahkan telah jatuh korban tewas di jalan samping fly over Universitas Depok (UI).
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi pohon tumbang saat hujan disertai angin di Depok, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melakukan pemangkasan pohon rindang dan pohon tua rawan tumbang yang dianggap membahayakan pengguna jalan.
"Untuk mencegah pohon tumbang, kami setiap hari menurukan dua tim berkeliling memantau pohon-pohon yang rawan tumbang. Kami juga akan ke lokasi sesuai dengan laporan warga mengenai pohon yang rawan tumbang dan minta dipangkas atau ditebang," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan DLHK Kota Depok Diana Puspita Sari, Sabtu (6/5).
Diana mengatakan, terhitung hingga bulan ini saja, sudah ada sekitar 50 pohon kering dan tua yang sudah ditebang oleh tim DLHK Depok. "Kami melakukan pengawasan pohon-pohon di 12 titik jalan, di antaranya adalah jalan yang rutin dilalui masyarakat seperti Jalan Akses UI, Jalan Juanda, dan Jalan Margonda," terangnya.
Diana mengungkapkan, ada 108 pohon di jalan-jalan di Kota Depok, termasuk 202 pohon di kawasan UI Depok, yang terbilang rawan tumbang di musim penghujan. Pohon-pohon yang rawan tumbang itu karena ketinggian pohon sudah mencapai puluhan meter dan usianya yang tua. Rata-rata pohon-pohon itu berjenis angsana dan akasia.
Dari 310 pohon rawan tumbang, sebanyak 202 pohon ada di kawasan Kampus UI. Sedangkan 108 sisanya ada di sejumlah jalanan di Depok.
Di antaranya di di Jalan Akses UI, Jalan Proklamasi, Jalan Merdeka, Jalan Raya Bogor, Jalan M Yusuf, Jalan Juanda, sejumlah jalan di kawasan Cimanggis serta Tapos, dan beberapa tempat lainnya.
"Kategori pohon yang rawan tumbang bukan yang batangnya berdiameter jumbo atau lebih dari satu meter saja. Namun, dilihat dari kelayakan dan kesehatannya. Jadi ada alat deteksi untuk menentukan apakah sebuah pohon masih layak dipertahankan atau tidak," ujarnya.
Jika masih layak, Diana mengatakan, pohon hanya dilakukan pemangkasan di bagian dahannya tanpa ditebang. Diana mengimbau kepada warga Depok, agar tak sungkan melaporkan jika ada pohon yang berpotensi roboh. "Laporan warga sangat dibutuhkan untuk meminimalisir kemungkinan buruk dari tumbangnya pohon di wilayah Depok," imbuhnya.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, dia juga secara khusus sudah menginstruksikan kepada DLHK Depok untuk bisa lebih meningkatkan pengawasan terhadap pohon-pohon yang ada di Depok, terutama yang ada dipinggir jalan. "Untuk antisipasi pohon tumbang, ya harus rutin dengan melakukan pengawasan dan pemangkasan pobon," ujar terang Idris.
Idris mengatakna, tindakan antisipasi juga tidak hanya terhadap pohon rawan tumbang dan pohon tua saja, tapi juga harus jadi perhatian pengawasan tiang baliho di wilayah Depok. "Hujan deras disertai angin kencang itu sangat berpotensi tumbangkan pohon, jadi warga harus waspada," pintanya.
Jajaran anggota TNI AD dari Kodim 0505 Kota Depok juga turut serta membantu Pemkot Depok memangkas sejumlah pohon rawan tumbang. "Kami berinisiatif membantu Pemkot Depok dalam memotong pohon rawan tumbang dan pohon tua ini, untuk mengantisipasi dan mencegah jatuhnya korban jiwa akibat tertimpa pohon tumbang," ujar Komandan Kodim (Dandim) 0505 Kota Depok Letkol Inf Slamet Supriyanto.
Pemangkasan pohon tumbang dan penebangan pohon tua dilakukan di Jalan M Yusuf, Sukmajaya, Depok. Hal yang sama juga akan dilakukan di ruas jalan yang banyak pohon rawan tumbang di Depok seperti di Jalan Juanda, Jalan Proklamasi, Jalan Raya Bogor, dan wilayah lainnya.
"Hujan yang turun disertai angin kencang, membuat sejumlah pohon tua dan rimbun di Depok menjadi rawan tumbang. Pohon-pohon yang rapuh dan tua sehingga rawan tumbang, kita atasi dengan ditebang. Selain pohon yang rimbun kita pangkas dahan dan cabangnya," kata Slamet.