Ahad 07 May 2017 11:22 WIB

Masyarakat Diminta tak Terprovokasi Penembakan Misterius  

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Anggota kepolisian dari Polda Metro Jaya mencari proyektil peluru saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kediaman Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Jazuli Juwaini, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (4/5).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Anggota kepolisian dari Polda Metro Jaya mencari proyektil peluru saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kediaman Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Jazuli Juwaini, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (4/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat diimbau tidak terprovokasi atas kejadian penembakan rumah Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini. Pelaku dan motif kejadian tersebut belum diketahui sehingga masyarakat diminta jangan sampai terpancing. 

"Kita percaya polisi bekerja dengan cepat untuk mengungkap pelaku dan motifnya. Mudah-mudahan polisi bisa mengungkap dengan sejelas-jelasnya," ujar Sekretaris Fraksi PKS DPR RI Sukamta dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, semalam (6/5). 

Oieh karena itu, anggota Komisi I DPR RI ini mendorong sepenuhnya kepolisian melakukan proses investigasinya sepenuhnya secara terbuka.Dugaannya, kata dia, bisa berbagai pihak yang melakukan dan juga beragam motif. "Tapi kita tidak mau berspekulasi tentang hal tersebut. Kita serahkan sepenuhnya proses investigasinya ke polisi,” ujar Sukamta.

Sejauh ini, proyektil peluru atas kejadian teror tersebut telah ditemukan. Hal itu terungkap dari penjelasan Jazuli Juwaini melalui akun Twitter-nya @JazuliJuwaini, Sabtu (6/5). “Alhamdulillah, akhirnya proyektil peluru ditemukan. Semoga polisi bisa mengungkap kejadian sebenarnya,” tulis Jazuli. Meski demikian hingga kini puslabfor Polri belum menemukan siapa tersangka dan apa motif dari kejadian ini.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement