Ahad 07 May 2017 09:54 WIB

Ribuan Guru Honorer Tasikmalaya Tuntut Kesejahteraan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Angga Indrawan
Aksi Demonstrasi (ilustrasi)
Foto: RepublikaAditya Pradana Putra
Aksi Demonstrasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar) merayakan hari jadinya dengan berkumpul di Lapang Merdeka (Kerkof), Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Sabtu (6/5). Ribuan guru honorer hadir dalam momen itu.

Para guru honorer tersebut menuntut perbaikan kesejahteraan dan pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ketua Fagar Kabupaten Garut, Cecep Kurniadi mengatakan pihaknya terus mendesak agar Pemkab Garut segera mengeluarkan surat keputusan (SK) penugasan terhadap guru honorer. Sebab, sampai sekarang Pemkab Garut tak jua mengeluarkan SK itu.

"Guru honorer jumlahnya ada 13 ribu, tapi yang terakomodir tunjangan di APBD hanya 7 ribu. Gajinya pun hanya Rp 100 ribu per bulan atau Rp 4 ribu per hari," katanya, Sabtu (6/5).

Cecep pun meminta suoaya para honorer di Kabupaten Garut mampu diangkat menjadi CPNS. Desakan tersebut muncul lewat revisi Undang-undang ASN yang tengah dibahas di DPR. "Kami minta para honorer yang masa kerjanya di atas 5 tahun diangkat menjadi PNS tanpa melalui seleksi," pintanya.

Diketahui, acara itu ikut dihadiri Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, Ketua DPRD Kabupaten Garut, Ade Ginanjar dan Kabid Dikmen Disdik Garut. Cecep juga sempat membandingkan pengeluaran SK di Kabupaten Garut dengan Purwakarta.

"Pak Dedi juga mengusung revisi UU ASN ini. Apalagi di Purwakarta pak Dedi tak mempersulit pengeluaran SK. Tidak seperti di Garut," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement