REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada masa lalu, Islam pernah berjaya selama berabad-abad di daratan Iberia atau yang sekarang ini dikenal sebagai Spanyol. Dimulai dari pemerintahan Kekhalifahan Umayyah pada 711, kaum Muslim berhasil membangun peradaban agung di negeri Andalusia.
Namun, kejayaan umat Islam di bumi Hispania kini hanya tinggal kenangan. Sejak kerajaan-kerajaan Nasrani Eropa bersatu padu meruntuhkan Emirat Granada pada 1492, kekuasaan kaum Muslim di daratan Iberia praktis lenyap sampai sekarang. Di kalangan sejarawan Barat, peristiwa kejatuhan Emirat Granada ke tangan orang-orang Nasrani itu dikenal dengan istilah Reconquista.
Pekan lalu, bertempat di Hotel Puri Denpasar Kuningan Timur, Jakarta Selatan, organisasi kemanusiaan global ACT (Aksi Cepat Tanggap) menggelar kajian bertajuk "Islam di Andalusia". Sesuai temanya, kajian itu memang membahas geliat Islam di Spanyol dewasa ini. Sejumlah tokoh pun dihadirkan sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut. Di antaranya adalah Ustaz Bobby Herwibowo (pimpinan Yayasan Askar Kauny) dan Luis Ibrahim Hernandez (pendakwah asal Spanyol).
Ustaz Bobby menuturkan, kehadiran umat Islam di Spanyol pada masa lampau mampu menghasilkan peradaban yang luar biasa di negeri matador. Kemajuan peradaban tersebut tidak hanya dilihat pada aspek infrastruktur semata, tetapi juga pada aspek keilmuannya.
Sampai sekarang, hasil karya para ilmuwan Muslim Andalusia di masa lalu betul-betul dimanfaatkan oleh ilmu pengetahuan modern. Ini menunjukkan betapa dahsyatnya keislaman di sana pada waktu itu. "Setelah ditelusuri, basis dari kemajuan yang dihasilkan kaum Muslim ketika itu adalah ketaatan mereka kepada Allah SWT. Lebih khususnya lagi, mereka betul-betul mengamalkan Alquran dan sunah Nabi SAW," ujar Bobby.
Dia mengungkapkan, salah satu yang dijadikan dasar oleh kaum Muslimin di zaman dulu dalam membangun peradaban di Andalusia adalah firman Allah SWT yang berbunyi, "Maka, berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Alquran) yang telah kami turunkan. Dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan," (QS: at-Taghabun [64]: 8).
"Umat Islam bisa berjaya di Spanyol selama tujuh abad tidak lain disebabkan mereka sungguh-sungguh menjadikan Alquran sebagai cahaya kehidupannya. Begitu cahaya Alquran itu meredup maka meredup pula peradaban Islam di sana," kata Bobby.
Luis Ibrahim Hernandez dalam ceramahnya mengatakan, saat ini geliat Islam di Spanyol semakin menunjukkan perkembangannya dari tahun ke tahun. Termasuk di kota kelahirannya, Sevilla, yang saat ini populasi Muslimnya sudah mencapai 25 ribu jiwa. Sebagian dari mereka adalah Muslim asli Spanyol.