REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komnas Perempuan kembali akan mengadakan acara bertema “Mewujudkan Pemerintahan yang Ingat, Hormat dan Adil pada Sejarah” di Makam Massal Korban Mei 98, TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Senin (8/5) besok.
Acara tersebut digelar untuk mengingatkan Pemerintah agar tidak melupakan Tragedi Mei 1998 yang menewaskan 1190 orang, dan 85 perempuan etnis Tionghoa korban pemerkosaan secara berkelompok yang dinilai sangat tidak adil dan manusiawi.
"Kegiatan ini akan dimulai pukul 14.00 -17.30 WIB dengan menghadirkan Pemprov DKI Jakarta dan sejumlah pejabar Negara terkait. Sebagai upaya pemenuhan hak korban atas kebenaran, keadilan, pemulihan dan mencegah berulangnya kejahatan," kata Azriana, Ahad (7/5).
Azriana mengungkapkan, dalam peringatan ini akan dihadiri pula oleh Presiden RI ke-3 yaitu B.J. Habibie yang juga akan menyampaikan pidatonya. Menurut Azriana, kegiatan ini juga menjadi penanda dimulainya pekan peringatan Tragedi Mei 98 tahun 2017 yang dilkaukan oleh sejumlah organisasi masyarakat.
Ia menegaskan, Bangsa Indonesia masih berhutang pada korban Tragedi Mei 1998. Yaitu, hutang untuk mengungkapkan kebenaran, memberikan keadilan dan reparasai korban, serta meminta pertanggungjawaban hukum pelaku.
"Berdasarkan tim gabungan pencari fakta, Tragedi mei 1998 adalah sebuah kejahatan kemanusiaan yang memerlukan penanganan yang tuntas dan pencapaian keadilan yang nyata bagi korban," tegasnya.
Dia berharap, dengan diadakan acara peringatan ini, dapat merawat ingatan kolektif masyarakat Indonesia dan mengingatkan Bangsa agar bersama-sama mencegah tragedi serupa terulang.