Ahad 07 May 2017 23:01 WIB

Kementerian ESDM Ungkap Perkembangan Proyek Listrik 35 Ribu MW

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nur Aini
Presiden Jokowi meresmikan proyek listrik 35 ribu MW.
Foto: Antara
Presiden Jokowi meresmikan proyek listrik 35 ribu MW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat hingga April 2017, pembangkit listrik dari program 35 ribu MW yang telah beroperasi sebesar 743 megawatt (MW). Dalam tahap konstruksi sebesar 13.816 MW, kemudian yang memasuki fase penandatanganan kontrak sebesar 8.210 MW. Sementara, 5.845 MW dalam proses pengadaan dan 7.212 MW lainnya dalam tahap perencanaan.

"Pembangkit listrik program 35 ribu MW yang telah beroperasi sebesar 743 MW, terdiri dari 37 proyek dan tersebar mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua, " ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Sujatmiko lewat keterangan tertulis, pada Ahad (7/5).

Sebanyak 30 proyek pembangkit, kata dia, dapat menggunakan energi bersih, mulai dari gas bumi, surya, air hingga biogas. Meskipun untuk PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) dapat juga menggunakan diesel. "Hanya tujuh proyek saja yang benar-benar menggunakan diesel," ujarnya.

Ia menjelaskan dari 743 MW pembangkit listrik yang telah beroperasi tersebut, di antaranya di pulau terluar dan daerah perbatasan, seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua menggunakan pembangkit listrik dengan bahan bakar solar (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel/PLTD). PLTD dipilih karena dapat dibangun dengan cepat guna mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.