Ahad 07 May 2017 18:32 WIB

199 Napi Lapas Pekanbaru Masih Buron

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Petugas Brimob Polda Riau bersenjata lengkap berjaga di Rumah Tahanan Sialang Bungkuk Kelas IIB, Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Petugas Brimob Polda Riau bersenjata lengkap berjaga di Rumah Tahanan Sialang Bungkuk Kelas IIB, Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan, petugas kembali menangkap 22 orang tahanan Lapas Sialang Bungkuk, Pekanbaru, yang melarikan diri.

Hingga saat ini sebanyak 243 orang dari total tahanan yang kabur 442 orang, telah berhasil ditangkap kembali. "Total tahanan yang belum tertangkap 199 orang," kata Rikwanto melalui pesan singkat di Jakarta, Ahad (7/5).

Rikwanto melanjutkan, masih terus melakukan pencarian 199 napi tersebut. Dalam pencarian pun, bukan saja aparat kepolsian namun juga melibatkan TNI dan Satpol PP. Sedikitnya masih kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini ada sekitar 300 personel gabungan dalam misi pencarian para tahanan Lapas Sialang tersebut.

Untuk diketahui, kaburnya para tahanan ini diduga karena kekecewaan mereka terhadap Lapas. Kondisi lapas yang over kapasitas seolah dibiarkan saja, bahkan semakin dijejali dengan para tahanan-tahanan baru.

Tidak hanya tempat yang dikeluhkan, dalam segi makanan dan air bersih mereka pun seringkali mengeluh kepada para petugas. Bahkan tidak berhenti pada itu semua, diduga ada peran-pesan nakal para oknum petugas Lapas.

Mereka yang ingin pindah kamar harus membayar beberapa juta kepada petugas, pun mereka yang mendapatkan baju baru dari keluarganya harus membayar kepada petugas. Pungutan-pungutan tersebut yang membuat mereka jengah hingga memutuskan untuk berunjuk rasa dan melarikan diri.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) menanggapi ratusan tahanan yang kabur segera melakukan tindakan tegas. Dirjen PAS I Wayan Dusak mencopot jabatan Kapala rutan Sialang serta jabatan Kepala Keamanan rutan Sialang.

Keduanya dicopot jabatannya karena dianggap tidak mampu menjaga keamanan Lapas. Sehingga peristiwa kaburnya ratusan napi tersebut tidak bisa dihindari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement