REPUBLIKA.CO.ID, Pada sore hari 7 Mei 1915 saat Perang Dunia I kapal laut Inggris Lusitania ditorpedo oleh kapal selam Jerman di lepas pantai selatan Irlandia. Dalam 20 menit kapal tenggelam di laut Celtic. Dari total 1.959 penumpang dan awak kapal, sebanyak 1.198 orang tenggelam, termasuk 128 orang Amerika Serikat (AS).
Karena dianggap tak memperingatkan terlebih dahulu, serangan tersebut menimbulkan kemarahan bagi pemerintahan AS. Namun Jerman membela diri bahwa pihaknya telah memperingatkan semua kapal yang masuk ke zona perang di sekitar Inggris akan diserang, tanpa terkecuali.
Ketika Perang Dunia I meletus pada tahun 1914, Presiden Woodrow Wilson menjanjikan netralitas bagi AS. Bagaimanapun juga AS adalah mitra dagang terdekat Jerman saat itu. Namun ketegangan muncul setelah beberapa kapal dagang AS yang berlayar ke Inggris rusak akibat serangan dari Jerman.
Pada Februari 1915 Jerman telah mengumumkan akan menyerang semua kapal yang melintas tanpa terkecuali. Pada awal Mei 1915 beberapa surat kabar di New York juga telah menerbitkan pengumuman dari Kedutaan Jerman di AS mengenai peringatan tersebut.
Pengumuman itu juga ditempatkan di halaman yang sama dengan iklan pelayaran kapal Lusitania dari New York menuju Liverpool itu. Angkatan Laut Inggris juga sudah memperingatkan agar lebih baik menghindar. Namun kapten Lusitania mengabaikannya.
Kapal seberat 32 ribu ton itu terkena torpedo dan meledak di sisi kanannya pada pukul 14.15 sore waktu setempat. Kemudian dikuti dengan ledakan yang lebih besar, mungkin dari boiler kapal. Sehingga akhirnya kapal tenggelam, hanya dalam waktu 20 menit.
Selanjutnya: Gunung Meletus Tewaskan Seluruh Penduduk Saint Pierre, Karibia